Kejadian ini berlangsung antara bulan Juli hingga November tahun 2022 lalu. Adapun pada bulan Januari 2023, wanita ini baru menyadari bahwa ada yang tidak wajar, sehingga dia memutuskan untuk melaporkan kasus penipuan ini ke polisi.
Namun, polisi mengatakan belum ada penangkapan terkait kasus penipuan tersebut.
Kepolisian Hong Kong terus meningkat demi mengungkap kasus penipuan yang melibatkan crypto.
Baca Juga: Waspada Serangan Jantung Saat Tidur, Ini Penjelasan Para Ahli
Pada 2020, terdapat 494 kasus dengan kerugian mencapai HK$114 juta atau sekitar 220,5 miliar rupiah. Namun, pada 2022, kerugian melonjak menjadi HK$1,28 miliar atau sekitar 2,48 triliun rupiah.
Menanggapi maraknya kasus penipuan melalui crypto, polisi di Hong Kong telah meluncurkan platform pada September lalu. Dimana dapat membantu masyarakat untuk melakukan pemeriksaan di situs web, alamat email, dan nomor telepon yang mencurigakan***
Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, YouTube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang