JURNAL SOREANG - Bekerja di luar negeri menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) selalu menyimpan pengalaman suka maupun duka yang dialami para pekerja.
Sama halnya dengan seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) bernama Raden Sasongko yang bekerja sebagai supir pribadi di Brunei Darussalam.
Melalui unggahan di kanal YouTubenya, ia membagikan bagaimana pengalaman suka dan duka yang dialami dirinya selama bekerja menjadi TKI di Brunei Darussalam.
Baca Juga: 5 Fakta Menarik tentang Lisa Manoban, Anggota BLACKPINK yang akan Segera Comeback Bulan Agustus 2022
Lalu, bagaimana suka dan duka yang dialami oleh Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Brunei Darussalam?
Dilansir dari kanal YouTube Raden Sasongko Brunei, ternyata begini suka dan duka yang dialami oleh TKI di Brunei Darussalam.
1. Jauh dari keluarga
Tentu saja, konsekuensi bekerja menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di negara manappun termasuk Brunei Darussalam adalah jauh dari keluarga.
Terlebih, saat mendekati atau memasuki perayaan hari raya besar keagamaan, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri termasuk Brunei Darussalam tidak bisa merayakan bersama keluarga.