Tidak hanya.perjanjian tersebut di tahun 1847 Brunei juga dipaksa untuk menandatangani perjanjian perdagangan dan persahabatan dengan Inggris.
Baca Juga: Sudah Diingatkan Agensi, Gadis Bergelar Sarjana Ini Kekeh Mau Jadi ART TKW di Hongkong: Aku Cuma...
Pemerintah Brunei Darussalam merasa bahwa sudah saatnya Brunei berdiri dan Merdeka agar mampu melakukan seluruh kegiatan kenegaraan tanpa berpangku tangan dan menunggu persetujuan Inggris.
Akhirnya di tahun 1959 Brunei mengeluarkan konstitusi yang didalamnya berisi tentang keinginan dalam membentuk pemerintahan sendiri.
Sudah jelas keinginan yang ditawarkan oleh Brunei tersebut ditolak oleh Inggris, penolakan tersebut akhirnya berujung pada pemberontakan oleh rakyat Brunei.
Namun usaha mereka tidak berhasil kemudian di tahun 1960-an Brunei Darussalam mendapat tawaran untuk bergabung dengan Malaysia.
Namun Brunei tetap menginginkan kemerdekaannya sendiri dan di tahun 1979 Brunei dan Inggris melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama dan persahabatan.
Kemudian di tanggal 01 Januari tahun 1984 barulah Brunei Darussalam mendapatkan hak merdekanya secara penuh ditaklukan Sriwijaya dan Majapahit.
Baca Juga: Nikmati Masa Pemulihan, Bek Persib Bandung Victor Igbonefo: Aku Harus Sabar