Simak! Mengenal Taaruf Ala Negara Jepang, Perjodohan lewat Agensi

- 15 Desember 2021, 19:22 WIB
Ilustrasi Taaruf ala Jepang.
Ilustrasi Taaruf ala Jepang. /Rivaldi Nurfikri Alghifari /Pixabay

JURNAL SOREANG – Jepang menjadi negara yang unik untuk di bahas, salah satunya mengenai perjodohan yang sampai sekarang masih ada atau dikenal dengan istilah omiai.

Walau saat ini orang-orang jepang lebih sering memilih pasangannya hidupnya sendiri, tetapi masih ada juga orang Jepang yang mendapatkan pasangan dari hasil perjodohan atau Taaruf ala Jepang.

Perjodohan di Jepang sudah ada dari zaman dulu dan sempat mengalami penurunan, namun perjodohan mulai populuer lagi akhir-akhir ini.

Baca Juga: Sedihnya Jadi Warga Negara Korea Utara, Salah Pakai Celana Bisa di Hukum Mati

Omiai menyubang 5,2 persen penikahan pada tahun 2010, dan pada 2015 naik menjadi 6,4 persen. Itu artinya ada peningkatan sekitar 23 persen.

Hal ini terjadi karena tekanan dari masyarakat yang berkaitan dengan kencan dan hubungan.

Banyak orang yang sudah merasa lelah dan sulit menemukan pasangan hidup, terutama karena faktor kepercayaan dan budaya.

Secara budaya di Jepang, usia yang diharapkan untuk segera menikah adalah 25 tahun untuk perempuan dan 30 tahun untuk pria.

Baca Juga: PARAH! Tak Bisa Akses Internet, 5 Fakta Merana Jadi Warga Negara Korea Utara

Perempuan berumur 25 tahun yang belum menikah sering dijuluki dengan istilah ‘Christmas Cake” yang berarti bahwa metera ‘tidak terjual setelah usia 25’.

Halaman:

Editor: Rustandi

Sumber: Instagram @cettajapanese


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x