Digemari Para Kpop! 5 Tarian Tradisional Menjadi Salah Satu Kesenian Korea Selatan, yang Masih Dilestarikan

- 10 November 2021, 13:03 WIB
Tarian Tradisional Korea Selatan mulai dari tari untuk persembahan dewa sampai tarian meperlihatkan bangsawan yang malas
Tarian Tradisional Korea Selatan mulai dari tari untuk persembahan dewa sampai tarian meperlihatkan bangsawan yang malas /Mega Ramadhani Wiguna /Photo by rodnae from pexels

JURNAL SOREANG – Kesenian Korea adalah kesenian yang berkembang di korea sejak zaman kuno.

Ciri-ciri kesenian visual yang diproduksi oleh masyarakat Semenanjung Korea menunjukan kesederhanaan, spontanitas dan naturalisme.

Kesenian Korea ini menerima banyak pengaruh dari Tionghoa, yang dimulai berdirinya koloni-koloni Tiongkok pada tahun 372 SM di bawah wilayah Gojoseon.

Baca Juga: Panggil Kepala SMKN 7 Tangsel, KPK Usut Dugaan Garong Uang Rakyat Pengadaan Tanah

Korea Selatan yang kini terkenal dengan berbagai keseniannya, mulai dari drama korea, music hingga tarian modern.

Saat ini tarian modern sedang di gandrungi banyak sekali penggemar Kpop, padahal tarian tradisional Korea Selatan tak kalah keren.

Sajian tarian tradisional Korea Selatan yang mengangkat dari cerita legenda masuk dalam catatan UNESCO. Keunikan tari tradisional ini patut dilestarikan menjadi kebudayaan Korea Selatan.

Inilah 5 tarian tradisional Korea Selatan yang menjadi keunikan Negara ini.

Baca Juga: Gama Tower, Gedung Tertinggi di Jakarta, Indonesia, Dua Kali Lipat Lebih Tinggi dari yang ada di Brunei

1. Seungmu Dance
Seungmu dance adalah tarian yang sakral. Tarian ini pertama kali dimainkan oleh biksu namun dengan berkembangnya zaman terdapat unsur teatrikal didalamnya. Tarian ini sudah ada sejak 500 tahun lalu sejak zaman kerajaan Joseon.

Tarian ini masuk kedalam aset budaya tak terwujud Korea Selatan nomor 27 pada tahun 1967. Penari yang biasa menarikan tarian ini menggunakan tudung putih yang disebut gokkal dengan lengan panjang yang disebut gasa.

2. Seung Jeonmu Dance
Seung Jeonmu Dance disebut juga dengan tarian kemenangan. Pasalnya, tarian ini dilakukan oleh prajurit-prajurit lengkap dengan pedang seraya memohon kepada dewa untuk mendapatkan kemenangan dalam perang.

Tarian ini diperkenalkan oleh Laksaman Yi Sunsin dalam menyemangati prajurit untuk menang dalam Perang Imjin pada akhir abad ke 16 yang dimulai dengan invasi Jepang ke Joseon.

Baca Juga: Atta Halilintar Cabut Laporan, Savas Fresh Bebas Dari Penjara

3. Hallyangmu Dance
Hallyangmu dance merupakan tarian yang menceritakan tentang bangsawan malas yang hanya bersenang-senang dalam kesehariannya atau disebut dengan Hallyangmu.

Tarian ini berasal dari Dongrae, Busan, Korea Selatan dan sudah digelar di rumah hiburan atau acara pesta sejak tahun 1910.

Dalam tarian ini terdapat beberapa peran yaitu gisaeng, pejabat tingkat bawah, biksu dan Hallyang.

Biasanya mereka menggunakan hanbok, kipas, topi dan berbagai macam aksesoris lainnya untuk mementaskan peran dalam tari tersebut.

Baca Juga: Biografi Bung Tomo yang Jarang Diungkap, Orator Pembakar Semangat Rakyat di pertempuran 10 November 1945

4. Cheoyongmu Dance
Cheoyongmu Dance adalah tarian yang masuk dalam UNESCO dengan kategori Supreme Masterpiece of the Oral and Nonhuman Cultural Heritage of Man.

Tarian ini merupakan tarian yang biasa digunakan untuk menolak bala, mengusir roh jahat dan doa ketenangan di jamuan kerajaan.

Pada tarian ini biasanya penari akan memakai baju dengan warna putih, biru, hitam, merah dan kuning sebagai lambang empat arah mata angin dan pusat.

Tak hanya itu, mereka juga akan memakai topeng, anting-anting, manik-manik, topi hitam dengan 2 bunga peoni dan 7 buah persik. Tarian Cheoyongmu juga merupakan wujud dari Teori 5 Elemen atau filosofi Konfusianisme.

Baca Juga: Kasus Penggelapan dan Ditetapkan Sebagai Tersangka, Polisi Amankan Wakil Ketua DPRD Malut

5. Buchaechum Dance
Buchaechum Dance adalah tarian yang berasal dari Buchae yang berarti kipas dan Chum berarti tarian.

Tarian ini dulu dilakukan sebagai penyembahan kepada dewa Shamanisme, kepercayaan yang menggabungkan Budha dan Taoisme.

Tarian ini biasanya dibawakan oleh sekelompok wanita dengan menggunakan kipas dan memakai baju tradisional Korea Selatan dengan warna cerah.

Tarian dengan kipas ini akan membentuk sebuah gerakan gelombang, terbang kupu-kupu, ombak laut, bunga dan lain sebagainya.

Baca Juga: Penggalangan Dana, Polisi Sita 400 Kotak Amal Milik JI yang Tersebar di Rumah Makan, Minimarket Hingga Mushola

Awalnya tarian ini digunakan sebagai tarian persembahan, kini Buchaaechum ditampilkan dalam acara-acara kenegaraan atau festival.

Nah itu adalah 5 tarian tradisional Korea Selatan yang masih dilestarikan hingga saat ini.

Berawal dari tarian persembahan untuk dewa kini tarian tersebut menjadi sejarah penting kebudayaan Korea Selatan.***

Editor: Rustandi

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah