JURNAL SOREANG - Putri Mako menolak uang Rp17,7 miliar yang diberikan Kekaisaran Jepang kepadanya. Padahal, hal tersebut merupakan sebuah tradisi.
Kekaisaran Jepang memiliki kebiasaan, denga memberikan sejumlah uang kepada bangsawan wanita jepang yang menikah dengan orang biasa.
Uang yang diberikan Kekaisaran Jepang kepada Putri Mako sebesar 137 Yen atau, setara dengan Rp 17,7 miliar, sudah merupakan tradisi yang kerap dilakukannya.
Baca Juga: Polemik! Pernikahan Putri Mako Dengan Orang Biasa, Dianggap Cemari Kekaisaran Jepang
Meskipun secara logika, uang tersebut bisa digunakan untuk Putri Mako dan Suaminya guna memulai hidup baru di Amerika Serikat.
Hingga kini, belum diketahui prihal penolakan yang dilakukan Putri Mako terhadap uang yang diberikan Kekaisaran Jepang tersebut.
Dari awal hingga ahir, hubungan yang dilakoni Putri Mako dengan Kei kerap menuai polemik baik dilingkungan keluarga Kekaisaran, maupun rakyat Jepang sendiri.
Bahkan, kaum konservatif di Jepang melakukan demonstrasi terhadap pernikahan yang dilakukan Putri Mako ini, pasalnya menurut mereka pernikahan tersebut merupakan pencemaran.
Baca Juga: Bukan Lagi Seorang Bangwasan, Putri Mako Resmi Mengambil Nama Keluarga Suaminya di Amerika
Bukan hanya itu, meskipun pernikahan mereka di restui oleh Fumihito (Putra Mahkota Jepang).