Network
JURNAL SOREANG - Disaat Kekaisaran Jepang dilanda krisis ahli waris dalam meneruskan tahta kerajaannya, akankan Putri Mako naik tahta?
Sementara itu, buah dari pernikahan Kaisar Naruhito dan Maharani Masako, merupakan perempuan sedangkan untuk menjadi Kaisar haruslah lak-laki. Akankah, Putri Mako yang akan menjadi Kaisar Jepang?
Krisis ahli waris yang sedang melanda Kekaisaran Jepang semakin meruncing. Pasalnya, penerus tahta dari keturunan Kaisan Naruhito merupakan seorang perempuan.
Baca Juga: Perjuangan Hidup Ratu Masako, Tidak Seindah Putri Sirivannavari Nariratana Dari Thailand
Sedangkan di Kekaisaran Jepang, perempuan tidak mendapatkan haknya guna menjadi seorang Kaisar di Jepang.
Disisi lain, prihal pengajuan perempuan naik tahta menjadi Kaisar, di Jepang ditolak.
Aturan ketat yang dibuat oleh Kekasisaran Jepang, hanya laki-laki yang berhak meduduki tahta Kekaisaran Jepang, merupakan sebuah dilema.
Kekurangan ahli waris laki-laki di tataran rumah tangga kekaisaran Jepang, merupakan hal yang serius tengah dihadapi Jepang.
Baca Juga: Tradisi Suku Betawi yang Hampir Punah, Nomor Dua Sudah Jarang Terdengar
Sementara itu, krisis anggota keluarga Kekaisaran Jepang semakin menurun apalagi, ada aturan yang mengharuskan putri kekaisaran menghapus gelarnya, jika mereka memutuskan untuk menikahi rakyat jelata.
