Kegiatan ini digelar hibrida, karena juga disiarkan daring dan disaksikan pelajar dan pemelajar BIPA di berbagai belahan dunia.
Senada dengan itu, Ketua Program Bahasa Indonesia Universitas Keio, Yo Nonaka, mengapresiasi kegiatan ini. Ia berharap, para mahasiswanya lebih bersemangat mempelajari kekayaan seni dan budaya Indonesia.
Baca Juga: KBRI Kairo Berikan Apresiasi kepada Pegiat Sastra dan Seni Indonesia
“Akibat pandemi, kami tidak dapat berkunjung ke Indonesia. Jadi, kami berusaha menghadirkan Indonesia dengan membawa mahasiswa ke KBRI Tokyo. Mereka bisa merasakan suasana Indonesia dengan melihat dan belajar langsung Tari Jaipong dan Degung Jawa Barat. Mereka juga antusias bisa diskusi langsung dengan Bapak Duta Besar. Terima kasih KBRI Tokyo, terutama Atdikbud Yusli yang sudah membantu komunikasi,” ungkap Yo.
Dilanjutkan Atdikbud Yusli, kegiatan ini juga termasuk internasionalisasi Bahasa Indonesia dan implementasi kerja sama yang telah ditandatangani KBRI Tokyo dengan APPBIPA Cabang Jepang.
“Salah satu pengajar Keio University yang hadir, Petrus Ari Santoso, merupakan pengurus APPBIPA Cabang Jepang,” ucapnya.
Mahasiswa dan pengajar dari Universitas Keio yang hadir antusias disuguhi penampulan Tari Jaipong serta kesenian Degung Jawa Barat. Peserta juga berkesempatan untuk melakukan workshop singkat memainkan degung dan menari Jaipong.
Selain itu, peserta juga mendapat ragam jajanan khas Jawa Barat seperti tahu isi dan pisang molen sebagai "omiyage" (oleh-oleh) untuk dibawa pulang.***