Parah! Inilah 3 Skandal Judi Bola di Italia, Pelaku Dikenai Sanksi Pengurangan Poin hingga Larangan Bermain

24 Juni 2022, 10:15 WIB
Ilustrasi. Berikut 3 skandal judi bola di Italia yang mengakibatkan pelaku dikenai sanksi berat lantaran dinilai telah curang. /Pixabay/Philipkofler.

 

JURNAL SOREANG – Judi bola menjadi skandal yang tak terbantahkan di sejumlah negara termasuk salah satu raksasa sepak bola dunia, Italia negara yang tak lolos ke Piala Dunia 2022 Qatar

Seperti diketahui bahwa Italia merupakan kiblat sepak bola, di mana judi bola menjamur meskipun negara tersebut kini gagal mengamankan tiket bermain di Piala Dunia 2022 Qatar.

Skandal judi bola di Italia juga sempat mencuat dan dinilai sebagai sisi gelap sepak bola di negara tersebut menjelang Piala Dunia 2022 Qatar.

Baca Juga: Nah Loh! Tambah Daftar Panjang Kasus Robot Trading, ATG Dilaporkan Tim LQ Indonesia Law Firm ke Mabes Polri

Tak sedikit pihak yang mengecap tindakan judi bola di Italia.

Dirangkum JurnalSoreang.PikiranRakyat.com dari betpromo.uk pada Jumat, 24 Juni 2022 berikut skandal judi bola di Italia.

1. Skandal Totonero-Italia 1980

Skandal Totonero pada tahun 1980 dinamai berdasarkan istilah untuk skema judi bola ilegal di Italia.

Baca Juga: Digeruduk Korban Affiliator Binary Option Indra Kenz, Kejagung: Masih Menunggu Berkas Perkara dari Penyidik

Ini melibatkan sindikat yang mencoba mempengaruhi pertandingan Serie A dan B. Protagonis kali ini adalah Avellino, Bologna, Juventus, Lazio, A.C. Milan, Napoli, Perugia, Pescara, Genoa, Lecce, Palermo, Pistoiese dan Taranto.

Akibatnya, AC Milan dan Lazio sama-sama terdegradasi ke Serie B. Avellino, Bologna, Perugia, Palermo, dan Taranto semuanya mendapat pengurangan 5 poin untuk musim berikutnya.

Ada juga beberapa pemain yang terlibat termasuk legenda Italia Paolo Rossi yang semuanya dihukum larangan bermain untuk waktu yang berbeda-beda.

2. Skandal Calciopoli-Italia 2006

Baca Juga: Robot Trading ATG Dipolisikan, 142 Korban Diiming-Imingi Investasi hingga Alami Kerugian Rp17 Miliar

Skandal judi bola Calciopoli dianggap sebagai saat tergelap dalam sepak bola Italia.

Skandal judi bola tersebut pertama kali terungkap pada Mei 2006 silam, setelah penyadapan telepon menunjukkan percakapan yang memberatkan antara pejabat klub dan organisasi wasit antara musim 2004 – 2006 Serie A.

Panggilan itu melibatkan juara liga Juventus dan beberapa tim lain termasuk AC Milan, Fiorentina, Lazio dan Reggina.

Akibatnya, Juventus terdegradasi ke Serie B, dan AC Milan mendapat pengurangan 9 poin untuk musim berikutnya yang membuat sulit bagi mereka untuk bersaing memperebutkan gelar.

Baca Juga: Korban Affiliator Binary Option Indra Kenz Geruduk Kejagung, Minta Keadilan dan Proses Hukum Tetap Lanjut

Selain itu, dalam skandal judi bole tersebut beberapa orang juga masuk penjara.

Mantan Direktur Juventus dijatuhi hukuman lima tahun empat bulan, sementara pemilik Fiorentina Andrea Della Valle dan Diego Della Valle masing-masing menerima hukuman 15 bulan.

Semenatra itu, dampak skandal judi bola pada klub bervariasi, Juventus sempat mengalami masa inkonsistensi menyusul promosi kembali ke Serie A pada 2007 silam. Namun, sejak 2011-2012, mereka mulai kembali mendominasi dan berhasil meraih 9 gelar Serie A secara beruntun.

AC Milan memenangkan Liga Champions pada tahun 2007, tetapi telah berjuang untuk bersaing di Eropa sejak itu. Mereka memenangkan gelar Serie A pada 2010/11, tetapi itu adalah trofi besar terakhir mereka.

Baca Juga: 5 Alasan Kasus Viral Blast Bisa Jadi Kunci Pengembalian Dana Korban Robot Trading

Hal ini juga memungkinkan Inter Milan untuk memiliki periode dominasi, yang berpuncak pada kemenangan Liga Champions mereka selama musim 2009/2010 di bawah Jose Mourinho.

3. Skandal judi bola Italia 2011

Insiden lain dari judi bola Italia, kali ini dari bawah piramida Italia di Serie C, pertemuan antara Cremonese dan Paganese.

Di awal permainan, para pemain Cremonese mulai terlihat kelelahan bahkan ada yang kesulitan untuk berjalan.

Baca Juga: Pakar Kartu Kredit Sebut Viral Blast Bisa Jadi Acuan Kasus Robot Trading Lainnya, Ternyata Ini Alasannya

Akhirnya diketahui bahwa kiper Marco Paolini telah membubuhi minuman para pemain lawan dengan obat penenang sebelum pertandingan. Dia berharap bisa membuat para pemain tertatih-tatih dan melunasi hutang judinya.

Akibatnya, penjaga gawang tersebut dihukum berat dengan larangan bermain selama 5 tahun setelah FA Italia menemukan hubungan antara dia dan Dan Tan, seorang pengusaha Singapura yang dipermalukan dengan hubungan dengan skandal judi bola di seluruh dunia.

Itulah skandal judi bola yang sempat terjadi di Italia, menjadi sejarah kelam persepakbolaan di negara tersebut.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: betpromo.uk

Tags

Terkini

Terpopuler