Mereka berdua adalah seorang kakak-adik yang telah membangun kota Bandung seperti yang dapat kita lihat saat ini, bahwa memang kebanyakan bangunan peninggalan zaman kolonial memiliki gaya dan dekorasi ala militer. Sebab, Bandoeng itu sendiri dijadikan sebagai kawasan pusat militer.
Bangunan-bangunan kolonial Belanda di Bandoeng antara lain; Braga, Gedung Merdeka Asia Afrika, Hotel Savoy Homan, Kampus Institut Teknologi Bandoeng (ITB), Gedung Isola UPI - Universitas Pendidikan Indonesia, Masjid Cipaganti, dan masih banyak lagi, yang semuanya itu adalah karya-karya mereka berdua .
Tetapi, peran sang kakak-lah yang lebih mendominasi dalam menata kota Bandoeng.
Apabila ditelusuri mengenai sejarah kota Bandoeng, para tokoh Hindia Belanda di kota Bandoeng saat itu adalah kebanyakan dari mereka merupakan seorang militer lulusan dari Koninklijke Militaire Academie di Breda, Belanda.
Sehingga untuk sekarang ini, bahwa kedekatan hubungan dengan pihak Koninklijke Landmacht (Angkatan Darat Kerajaan Belanda) sangat erat dengan sejarah berdirinya kota Bandoeng.
Suatu alasan yang masuk akal bahwa keadaan dan bentuk geografis kota Bandoeng itu sangat mendukung untuk dijadikan sebagai kawasan pusat militer oleh militer Hindia Belanda, karena berupa dataran tinggi yang dikelilingi banyak pegunungan ditambah lagi cuaca yang sejuk.
Sungguh sebuah kisah yang sangat unik dan menarik bahwa Bandoeng sebagai kota kelahiranku merupakan bekas peninggalan militer Belanda. Aku sendiripun memiliki ketertarikan pada dunia militer.
Bahkan ingin rasanya membangun komunikasi dan menjalin persahabatan hangat dengan militer Belanda akan sejarah dimasa lalu,khususnya kota Bandoeng ini memang didirikan dan didesain oleh militer Belanda...(BERSAMBUNG)***