Seri Cerita In the Letter of Human Angel Messenger, Bumi Pasundan Lahir saat Tuhan sedang Tersenyum, Bagian 4

- 25 Maret 2022, 10:15 WIB
ilustrasi. Seri Cerita In the Letter of Human Angel Messenger, Bumi Pasundan Lahir saat Tuhan sedang Tersenyum, Bagian 4/christophe vander waals/Unsplash
ilustrasi. Seri Cerita In the Letter of Human Angel Messenger, Bumi Pasundan Lahir saat Tuhan sedang Tersenyum, Bagian 4/christophe vander waals/Unsplash /christophe vander waals/Unsplash/

 

JURNAL SOREANG - Suatu hari mama pergi untuk mengaji bersama teman-teman tetangga sekitarnya di rumah suci Tuhan Yang Maha Agung, sebut saja Masjid.

Aku hanya bermain sendirian di taman memetik bunga dekat Masjid. Aku pun turut mendengarkan lentera yang disampaikan oleh sang guru spiritualnya, ulama.

Tiba-tiba aku seperti mendengar sebuah suara yang memanggilku untuk turun kesana, kebawah tangga merupakan ruang bawah tanah Masjid.

Baca Juga: Seri Cerita In the Letter of Human Angel Messenger, Bumi Pasundan Lahir saat Tuhan sedang Tersenyum, Bagian 3

Hendak kuberjalan, sesampai disana terlihat dekorasi yang indah, Kala itu, aku yang masih polos hanya berjalan sendiri dan keluar menyusuri jalan menuju tempat itu.

Tibalah aku di ruangan bawah tanah. Di sana aku melihat sosok makhluk bersayap yang terlihat perkasa, beraura putih dengan sinar yang indah. Lalu ia pun memanggilku.

“Wahai Anak Adam berhati malaikat, kemarilah, Nak. Jangan takut. Aku hanya ingin menggenggammu.”

Lalu aku pun mendekat sambil memandanginya. Ia pun menasihatiku lagi.
“Jadilah kamu anak yang saleh. Kepolosan sikapmu membuat sayapmu bertambah lebar karena amal kebaikanmu.

Baca Juga: Hasil Playoff Kualifikasi Zona Eropa Piala Dunia 2022, Portugal Melaju Ke Final, Italia Tersingkir!

Halaman:

Editor: Handri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x