Seri Cerita In the Letter of Human Angel Messenger, Bumi Pasundan Lahir Saat Tuhan Sedang Tersenyum, Bagian 13

16 April 2022, 05:45 WIB
Ilustrasi Seri Cerita In the Letter of Human Angel Messenger, Bumi Pasundan Lahir Saat Tuhan Sedang Tersenyum, Bagian 13/Andrea Piacquadion/pexels /Andrea Piacquadion/pexels/

JURNAL SOREANG - Kesibukan Papa sebagai Wali Kota Bandoeng

Pagi harinya, papa harus pergi ke kantor. Papa adalah seorang politikus yang menjabat sebagai Wali Kota Bandung, dirinya ditunjuk oleh sang kepala negara, presiden percaya bahwa papa amanah dalam menjalankan tugas kenegaraan.

Oleh karena itu, harap dimaklumi jika papa memiliki kesibukan tingkat tinggi. Bahkan, lebih mengutamakan kepentingan publik dibandingkan pribadi.

Papa dikawal oleh sang ajudan dan terkadang oleh para bodyguard akan keamanan dan privasinya, terlebih saat sedang menjalankan tugas kenegaraan.

Baca Juga: Seri Cerita In the Letter of Human Angel Messenger, Bumi Pasundan Lahir Saat Tuhan Sedang Tersenyum, Bagian 10

Di satu sisi, aku meresa kesepian ditinggal papa. Tetapi, disisi lain aku bangga memiliki sosok ayah yang hebat sebagai seorang pejabat publik, maka patut kuacungkan jempol bagi dirinya.

Tentu saja membuatku terkagum-kagum pada papa adalah dapat bertemu dengan para tamu penting dari berbagai negara, mulai dari kepala pemerintahan hingga kepala negara.

Papa pernah bertemu dengan Perdana Menteri dari negara tetangganya, ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) sebut saja; Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam. Ketiga negara ASEAN tersebut merupakan bekas jajahan Inggris.

Baca Juga: Salut! JK Rowling Melelang Novel Seri Perdana Harry Potter demi Keluarganya

Apalagi, Kebun Raya Bogor itu adalah salah satu bukti kekuasaan Inggris selama di Indonesia pada tahun 1811-1816, khususnya di Bogor, yang didirikan oleh Sir Thomas Stamford Raffles sekaligus sang pendiri negeri mini, yaitu Singapura.

Diceritakan bahwa kecintaan Sir Raffles akan keindahan panorama alam terhadap Bumi Pasundan.

Alangkah bahagianya diriku akan rasa kagum pada papaku yang pernah bertemu juga dengan Perdana Menteri India, sebagai salah satu negeri dengan penduduk terpadat nomor dua di dunia serta beberapa para pejabat lainnya dari benua Eropa, tentu saja harus bisa membedakan antara kunjungan pribadi dan kunjungan resmi kenegaraan.

Baca Juga: Ada Tanda Tangan JK Rowling, Novel Harry Potter Milik Wanita Asal Edinburgh Ini Dihargai Ratusan Juta Rupiah

Oh Tuhanku, ingin rasanya aku bisa mewujudkan mimpiku dapat bertemu dengan para pejabat publik dari berbagai negara seperti papa.

Mama hanyalah seorang ibu rumah tangga yang baru belajar. Karena terlihat oleh mata tembus pandangku, dulu sebelum memiliki aku, mama adalah seorang pelukis yang akhirnya beralih profesi ke dunia perbukuan dan bekerja di toko penerbit buku. Tentu saja cerita sang mama menarik tuk kuajukan pertanyaan.

Aku pun bertanya, “Ma, kenapa enggak kerja aja?”
“Loh, kalau Mama kerja, nanti yang urus anak siapa?”
“Hehe, tuh kan tadinya enak bisa dikasih uang jajan dobel.”

“Sayang, ngurus anak jauh lebih berharga daripada menitipkan anak ke orang lain. Ibu rumah tangga adalah pekerjaan mulia.”
“Oh, jadi anak yang mamanya ada di rumah itu patut disyukuri, ya?”
“Tentu saja, Sayang. Karena kamu dalam lindungan Mommy Angel.”
Aku lega mendengar ini, bahwa memang seorang Mommy Angel ialah yang bisa menjadi teman cerita untuk si kecil di kala merasa ketakutan akan sesuatu. Sementara sang ayah bekerja di luar untuk menafkahi anak istrinya...(BERSAMBUNG)***

Editor: Handri

Tags

Terkini

Terpopuler