Seri Cerita In the Letter of Human Angel Messenger, Bumi Pasundan Lahir Saat Tuhan Sedang Tersenyum, Bagian 12

16 April 2022, 04:45 WIB
Seri Cerita In the Letter of Human Angel Messenger, Bumi Pasundan Lahir Saat Tuhan Sedang Tersenyum, Bagian 12 /

JURNAL SOREANG - Kesibukan Papa sebagai Wali Kota Bandung

Bandoeng sebagai Ibu Kota Negeri Pasundan kala itu adalah wilayah yang paling disenangi oleh militer Belanda bahkan oleh para bangsawan Eropa.

Kondisi alamnya yang sejuk, pegunungan yang mengelilingi kota Bandoeng bak Eropa yang ada di belahan dunia timur, membuat para bangsawan Eropa tak ingin kembali pulang ke negeri asalnya.

Hari jadi kota Bandoeng diperingati pada tanggal 25 september 1810 yang disahkan oleh Herman Daendels Willem selaku Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang memerintah sejak 5 januari 1808 – 15 mei 1811, bahwa Bandoeng mulai resmi dijadikan sebagai kawasan pemukiman penduduk.

Baca Juga: Seri Cerita In the Letter of Human Angel Messenger, Bumi Pasundan Lahir Saat Tuhan Sedang Tersenyum, Bagian 10

Kemudian kota Bandoeng dilanjutkan secara resmi mendapat status ‘gementee’ dalam bahasa Belanda atau yang berarti ‘kota’ dari Gubernur Jenderal Hindia Belanda bernama Joannes Benedictus van Heutsz yang telah memerintah sejak tahun 1904 – 1909.

Bandoeng itu sendiri didirikan dan didesain oleh tokoh berkebangsaan Belanda yang merupakan lulusan Koninklijke Militaire Academie (Akademi Militer Belanda) di Breda, Belanda.

Sebut saja namanya adalah Charles Prosper Wolff Schoemaker, dan Richard Leonard Arnold Schoemaker.

Baca Juga: Salut! JK Rowling Melelang Novel Seri Perdana Harry Potter demi Keluarganya

Mereka berdua adalah seorang kakak-adik yang telah membangun kota Bandung seperti yang dapat kita lihat saat ini, bahwa memang kebanyakan bangunan peninggalan zaman kolonial memiliki gaya dan dekorasi ala militer. Sebab, Bandoeng itu sendiri dijadikan sebagai kawasan pusat militer.

Bangunan-bangunan kolonial Belanda di Bandoeng antara lain; Braga, Gedung Merdeka Asia Afrika, Hotel Savoy Homan, Kampus Institut Teknologi Bandoeng (ITB), Gedung Isola UPI - Universitas Pendidikan Indonesia, Masjid Cipaganti, dan masih banyak lagi, yang semuanya itu adalah karya-karya mereka berdua .

Tetapi, peran sang kakak-lah yang lebih mendominasi dalam menata kota Bandoeng.
Apabila ditelusuri mengenai sejarah kota Bandoeng, para tokoh Hindia Belanda di kota Bandoeng saat itu adalah kebanyakan dari mereka merupakan seorang militer lulusan dari Koninklijke Militaire Academie di Breda, Belanda.

Baca Juga: Ada Tanda Tangan JK Rowling, Novel Harry Potter Milik Wanita Asal Edinburgh Ini Dihargai Ratusan Juta Rupiah

Sehingga untuk sekarang ini, bahwa kedekatan hubungan dengan pihak Koninklijke Landmacht (Angkatan Darat Kerajaan Belanda) sangat erat dengan sejarah berdirinya kota Bandoeng.

Suatu alasan yang masuk akal bahwa keadaan dan bentuk geografis kota Bandoeng itu sangat mendukung untuk dijadikan sebagai kawasan pusat militer oleh militer Hindia Belanda, karena berupa dataran tinggi yang dikelilingi banyak pegunungan ditambah lagi cuaca yang sejuk.

Sungguh sebuah kisah yang sangat unik dan menarik bahwa Bandoeng sebagai kota kelahiranku merupakan bekas peninggalan militer Belanda. Aku sendiripun memiliki ketertarikan pada dunia militer.

Bahkan ingin rasanya membangun komunikasi dan menjalin persahabatan hangat dengan militer Belanda akan sejarah dimasa lalu,khususnya kota Bandoeng ini memang didirikan dan didesain oleh militer Belanda...(BERSAMBUNG)***

Editor: Handri

Tags

Terkini

Terpopuler