JURNAL SOREANG - Kehidupan manusia seringkali diwarnai dengan berbagai emosi, salah satunya adalah kemarahan. Namun, penting untuk memahami bahwa tidak semua bentuk kemarahan memiliki dampak yang sama.
Ada perbedaan yang signifikan antara marah yang sehat (baik) dan marah yang beracun (toxic).
Bagaimana cara mengidentifikasi dan mengendalikan jenis marah ini? Pada artikel ini, mari kita bahas perbedaan marah yang sehat atau baik dan marah yang toxic.
Baca Juga: Penyebab Anxiety yang Mempengaruhi Kesehatan Mental
- Marah yang Baik : Being Silent, Marah Toxic : Silent Treatment
Ketika seseorang mengalami marah yang baik atau sehat, mereka mungkin memilih untuk tetap tenang dan merenung.
Ini bukan berarti mereka mengabaikan masalah atau menggunakan "Silent Treatment" sebagai cara untuk menghukum orang lain.
Sebaliknya, mereka memilih diam seperti ini, sebagai waktu untuk merenungkan masalah yang terjadi, memahami perasaan mereka, dan mempersiapkan diri untuk berbicara secara rasional.
Di sisi lain, "Silent Treatment" dalam marah yang toxic adalah manipulatif strategi. Ini bukanlah upaya untuk mencari pemahaman atau solusi, tetapi lebih pada diam yang digunakan sebagai senjata atau cara untuk mengendalikan orang lain. Ini bisa merusak hubungan karena tidak adanya komunikasi yang sehat.