Riset : Kesehatan Mental Bisa Terganggu Akibat Polusi Udara  

- 19 Agustus 2023, 22:39 WIB
Ilustrasi polusi udara, awas bisa berdampak pada kesehatan mental anda (hasil riset)
Ilustrasi polusi udara, awas bisa berdampak pada kesehatan mental anda (hasil riset) /lingkunganhidupjakarta.go.id

 

 

JURNAL SOREANG –  Polusi udara semakin tidak bisa diremehkan sekarang, karena riset terbaru membuktikan, paparan polusi udara bisa mengganggu kesehatan mental seseorang.

 

Bahkan bukan hanya kesehatan mental, paparan polusi udara bisa mengganggu kesetan tulang. Karena itu, hindari polusi udara sebisa mungkin.  

                                           

Paparan polusi udara ternyata saat ini tergolong mengkhawatirkan. Tidak hanya dapat membahayakan kesehatan fisik, kondisi ini juga kesehatan mental. Bahkan anak kecil dan remaja menjadi kelompok yang paling rentan terdampak oleh resiko ini.

Baca Juga: Riset : Serangan Jantung  Bisa Dipicu Cuaca Panas dan Polusi Udara  

"Ada bukti substansial polusi udara turut mempengaruhi kesehatan mental," demikian penyataan American Psychiatric Association (APA) melalui laman resminya, Sabtu (19/8/2023).

 

Salah satu studi yang menyoroti hubungan antara polusi udara dan kesehatan mental adalah studi yang dilakukan di Amerika Serikat dan Denmark. Studi berskala besar ini melibatkan partisipan dari kedua negara tersebut.

 

Studi ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara paparan polusi udara dengan peningkatan risiko gangguan kejiwaan. Gangguan kejiwaan ini mencakup depresi, skizofrenia, gangguan bipolar, dan gangguan kepribadian.

Baca Juga: Riset : Banyak Begadang Tingkatkan Resiko Asam Urat Asam 

Belum diketahui bagaimana paparan polusi udara bisa mempengaruhi kesehatan mental. Akan tetapi, tim peneliti menilai paparan polusi udara memicu terjadinya suatu mekanisme peradangan saraf yang kemudian mendorong timbulnya masalah kesehatan mental.

 

Sebuah ulasan yang meninjau lebih dari 100 studi juga menemukan bahwa paparan polusi udara di luar ruangan bisa mempengaruhi kesehatan mental.

 

Studi ini juga menemukan bahwa paparan polusi udara dapat mempengaruhi area-area di otak yang mengatur emosi, seperti hipokampus, amigdala, dan korteks prefrontal.

Baca Juga: Riset : Jalan-Jalan Dipercaya Bisa Jaga Kesehatan Tubuh dan Otak 

"Tim peneliti menemukan 73 persen dari total studi (yang mereka tinjau) melaporkan adanya gejala dan perilaku masalah mental yang lebih tinggi pada manusia dan hewan setelah terpapar oleh polusi udara yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata," terangnya.

 

Berdasarkan peninjauan terhadap lebih dari 100 studi ini, tim peneliti mengungkapkan bahwa polusi udara yang terhirup masuk ke saluran pernapasan dapat memicu terjadinya perubahan pada area-area otak yang mengontrol emosi.

 

Akibatnya, orang-orang yang terpapar oleh polusi udara menjadi lebih berisiko terhadap gangguan kecemasan dan depresi dibandingkan orang-orang yang menghirup udara lebih bersih.

Baca Juga: Riset : Makan Pizza Seminggu Sekali Bisa Ringankan Gejala Rematik 

Studi terbaru yang dilakukan oleh tim peneliti dari Harvard pada Maret 2023 juga menunjukkan hal serupa. Studi ini mengindikasikan adanya hubungan antara paparan polusi udara dengan peningkatan risiko demensia.

 

Selain itu, studi terbaru juga menyoroti dampak polusi udara terhadap kesehatan mental dan perkembangan otak anak kecil serta remaja. Penelitian ini menyebut paparan polusi udara berkaitan dengan peningkatan risiko depresi dan kecenderungan bunuh diri.

 

"Melalui studi-studi neuroimaging, mereka juga menemukan bukti (adanya kaitan antara polusi udara) dengan perubahan struktural dan fungsional di dalam otak," jelas APA.

Baca Juga: Riset : Lima Makanan Ini Efektif Cegah Sembelit karena Kaya Serat 

Dalam penelitiannya, APA menambahkan paparan polusi udara bisa memperberat masalah kejiwaan yang sebelumnya sudah dialami oleh anak-anak. Pernyataan ini didasarkan pada sebuah studi dalam jurnal Environmental Health Perspectives.

 

"Menemukan hubungan antara paparan polusi udara yang tinggi dalam waktu singkat dengan peningkatan kunjungan psikiatri ke ruang gawat darurat di antara anak-anak," tukas APA.  ***

 

 

*) Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal SoreangFB Page Jurnal SoreangYoutube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang dan TikTok @jurnalsoreang –e

 

 

Editor: Drs Tri Jauhari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah