Network
JURNAL SOREANG - Rabies merupakan suatu jenis penyakit zoonosis yang dapat menyebar melalui gigitan binatang. Anjing menjadi hewan yang paling bertanggung jawab dalam penularan penyakit ini.
Berdasarkan data yang dikutip dari World Health Organization (WHO), sekitar 59.000 orang di seluruh dunia meninggal karena rabies, dan 99% di antaranya disebabkan oleh gigitan anjing yang terinfeksi virus rabies.
Meskipun begitu, terdapat beragam binatang lain yang mampu menularkan rabies pada manusia, seperti kucing, sapi, kelelawar, rubah, monyet, rakun dan beberapa hewan liar lainnya.
Baca Juga: Mengenal Victor Wembanyama, Calon Pick Nomor 1 NBA Draft 2023
Gigitan, cakaran atau jilatan binatang yang terinfeksi virus rabies menjadi penyebab utama terjadinya penyakit rabies pada manusia.
Penyebaran virus rabies paling sering terjadi akibat terkena gigitan dari hewan yang terinfeksi virus rabies. Virus tersebut dapat masuk melalui kulit yang terluka atau melalui selaput lendir yang masih utuh, seperti konjungtiva mata, mulut, anus, genitalia eksterna, atau transplantasi kornea.
Namun, kasus penularan virus rabies melalui air liur yang terinfeksi dan masuk ke luka terbuka atau selaput lendir, seperti pada mulut atau mata, sangat jarang terjadi.
Kemungkinan penularan virus akan meningkat apabila hewan yang terinfeksi menjilat luka terbuka pada kulit Anda. Tindakan pertama yang harus dilakukan setelah terkena gigitan anjing adalah membersihkan luka dengan air mengalir.
Upaya pencegahan rabies dapat dimulai dengan melakukan vaksinasi pada hewan-hewan yang berpotensi menularkan virus rabies, seperti anjing peliharaan Anda.
