Leptospirosis adalah penyakit zoonosis, yang artinya ditularkan antara hewan dan manusia. Seseorang dapat terinfeksi melalui:
- Kontak langsung dengan kencing (urin) atau cairan reproduksi dari hewan yang terinfeksi.
- Kontak dengan air atau tanah yang terkontaminasi.
- Makan atau minum makanan atau air yang terkontaminasi.
Gejala Leptospirosis
Beberapa orang memiliki gejala leptospirosis seperti flu dan beberapa tidak memiliki gejala sama sekali. Pada kasus leptospirosis yang parah, dapat memiliki gejala internal bleeding/pendarahan internal dan kerusakan organ.
Baca Juga: Optimalkan Program, Kemendikbudristek Gandeng Dharma Wanita Persatuan Tingkatkan Literasi Nasional
Pada leptospirosis akut, gejala muncul secara tiba-tiba, antara lain:
- Demam tinggi.
- Mata merah (injeksi konjungtiva).
- Sakit kepala.
- Panas dingin.
- Nyeri otot.
- Sakit perut.
- Mual dan muntah.
- Diare.
- Kulit atau mata kuning (jaundice).
- Ruam.
Gejala leptospirosis (sindrom Weil) yang parah dapat dimulai tiga hingga 10 hari kemudian, termasuk:
- Batuk darah (hemoptisis).
- Nyeri dada.
- Kesulitan bernapas.
- Kulit atau mata menguning parah.
- Kotoran (tinja) berwarna hitam.
- Darah di kencing (hematuria).
- Kurangi jumlah buang air kecil (buang air kecil).
- Bintik-bintik merah pada kulit yang terlihat seperti ruam (petechiae).