JURNAL SOREANG - Demensia bukanlah penyakit spesifik melainkan istilah umum untuk gangguan kemampuan mengingat, berpikir, atau mengambil keputusan yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Penyakit Alzheimer adalah jenis demensia yang paling umum. Meskipun demensia kebanyakan menyerang orang dewasa yang lebih tua, itu bukan bagian dari penuaan normal.
Kapan terjadinya demensia secara umum?
Dari mereka yang berusia minimal 65 tahun, diperkirakan ada 5,0 juta orang dewasa dengan demensia pada tahun 2014 dan diproyeksikan menjadi hampir 14 juta pada tahun 2060.
Baca Juga: Simak! Anxiety Disorder: Kesehatan Mental yang Membuat Penderitanya Cemas Berlebihan
Bukankah demensia bagian dari penuaan normal?
Tidak, banyak orang dewasa yang lebih tua menjalani seluruh hidup mereka tanpa mengembangkan demensia.
Penuaan normal mungkin termasuk melemahnya otot dan tulang, pengerasan arteri dan pembuluh darah, dan beberapa perubahan ingatan terkait usia yang mungkin terlihat seperti:
- Terkadang salah menaruh kunci mobil
- Berjuang untuk menemukan kata tetapi mengingatnya nanti
- Lupa nama kenalan
- Lupa kejadian terbaru
Biasanya, pengetahuan dan pengalaman yang dibangun selama bertahun-tahun, ingatan lama, dan bahasa akan tetap utuh.
Apa saja tanda dan gejala demensia?
Karena demensia adalah istilah umum, gejalanya dapat sangat bervariasi dari orang ke orang. Orang dengan demensia memiliki masalah dengan:
- Penyimpanan
- Perhatian
- Komunikasi
- Penalaran, penilaian, dan pemecahan masalah
- Persepsi visual di luar perubahan khas terkait usia dalam penglihatan
Tanda-tanda yang mungkin mengarah ke demensia meliputi:
- Tersesat di lingkungan yang akrab
- Menggunakan kata-kata yang tidak biasa untuk merujuk pada objek yang sudah dikenal
- Lupa nama anggota keluarga dekat atau teman
- Melupakan kenangan lama
- Tidak mampu menyelesaikan tugas secara mandiri
Apa yang meningkatkan risiko demensia?
- Usia
Faktor risiko terkuat yang diketahui untuk demensia adalah bertambahnya usia, dengan sebagian besar kasus mempengaruhi mereka yang berusia 65 tahun ke atas
- Sejarah keluarga
Mereka yang memiliki orang tua atau saudara kandung dengan demensia lebih mungkin mengembangkan demensia sendiri.
- Ras/etnis
Orang Afrika-Amerika yang lebih tua dua kali lebih mungkin menderita demensia daripada orang kulit putih. Orang Hispanik 1,5 kali lebih mungkin mengalami demensia daripada orang kulit putih.
- Kesehatan jantung yang buruk
- Tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan merokok meningkatkan risiko demensia jika tidak ditangani dengan baik.
- Cedera otak traumatis
- Cedera kepala dapat meningkatkan risiko demensia, terutama jika parah atau terjadi berulang kali.
Baca Juga: Erick Thohir: Janjikan Jadwal Liga Indonesia ke Depannya Lebih Teratur, Ini Penjelasannya
Bagaimana demensia di diagnosis?
Penyedia layanan kesehatan dapat melakukan tes pada perhatian, memori, pemecahan masalah, dan kemampuan kognitif lainnya untuk melihat apakah ada alasan untuk khawatir.
Pemeriksaan fisik, tes darah, dan pemindaian otak seperti CT atau MRI dapat membantu menentukan penyebab yang mendasarinya.
Bagaimana cara mengobati demensia?
Pengobatan demensia tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Dementia neurodegenerative, seperti penyakit Alzheimer, tidak ada obatnya.
meskipun ada obat yang dapat membantu melindungi otak atau mengelola gejala seperti kecemasan atau perubahan perilaku.
Penelitian untuk mengembangkan lebih banyak pilihan pengobatan sedang berlangsung.
Memimpin gaya hidup sehat, termasuk olahraga teratur, makan sehat, dan menjaga kontak sosial, mengurangi kemungkinan mengembangkan penyakit kronis dan dapat mengurangi jumlah penderita demensia.***