Dissociative Identity Disorder: Gangguan Mental Kepribadian Ganda, Apa Gejala dan Pengobatannya?

- 17 Februari 2023, 22:06 WIB
Ilustrasi Pengidap Dissociative Identity Disorder/Pooja Roy/Unsplash
Ilustrasi Pengidap Dissociative Identity Disorder/Pooja Roy/Unsplash /Darksouls1 / Pixabay /

JURNAL SOREANG - Gangguan identitas disosiatif (DID) adalah kondisi kesehatan mental. Orang dengan DID memiliki dua atau lebih identitas yang terpisah. Kepribadian ini mengontrol perilaku mereka pada waktu yang berbeda. Setiap identitas memiliki sejarah, sifat, suka dan tidak suka masing-masing. DID dapat menyebabkan kesenjangan dalam ingatan dan halusinasi (mempercayai sesuatu itu nyata padahal sebenarnya tidak).

Gangguan identitas disosiatif dulu disebut gangguan kepribadian ganda atau gangguan kepribadian ganda. DID adalah salah satu dari beberapa gangguan disosiatif. Gangguan ini mempengaruhi kemampuan seseorang untuk terhubung dengan kenyataan. Gangguan disosiatif lainnya termasuk:

- Gangguan depersonalisasi atau derealisasi, yang menyebabkan perasaan terlepas dari tindakan Anda.
- Amnesia disosiatif, atau masalah mengingat informasi tentang diri Anda.

Baca Juga: Siap Terima Hoki! 4 Shio Diberi Kelancaran Rezeki Awal Maret 2023, Dompet Sampai Tak Muat


Seberapa umum DID?

DID sangat jarang. Gangguan ini mempengaruhi antara 0,01 dan 1% dari populasi. Itu bisa terjadi pada usia berapa pun. Wanita lebih mungkin dibandingkan pria untuk memiliki DID.


Apa yang menyebabkan gangguan identitas disosiatif (DID)?

Baca Juga: 5 Tips Supaya Kulit Wajah Menjadi Lebih Bersih dan Sehat, Ikuti Biar Kulit Menjadi Lebih Glowing!

DID biasanya merupakan hasil dari pelecehan seksual atau fisik selama masa kanak-kanak. Terkadang berkembang sebagai respons terhadap bencana alam atau peristiwa traumatis lainnya seperti pertempuran. Gangguan tersebut merupakan cara seseorang untuk menjauhkan atau melepaskan diri dari trauma.


Apa saja tanda dan gejala DID?

Seseorang dengan DID memiliki dua atau lebih identitas yang berbeda. Identitas "inti" adalah kepribadian orang yang biasa. "Alter" adalah kepribadian alternatif seseorang. Beberapa orang dengan DID memiliki hingga 100 perubahan.

Baca Juga: 20 Link Twibbon Isra Miraj 2023, Desain Simpel Elegan, Cocok Dibagikan di Grup hingga Story Media Sosial

Alter cenderung sangat berbeda satu sama lain. Identitas tersebut dapat memiliki jenis kelamin, etnis, minat, dan cara berinteraksi yang berbeda dengan lingkungannya.

Tanda dan gejala umum DID lainnya dapat meliputi:

- Kecemasan.
- Khayalan.
- Depresi.
- Disorientasi.
- Penyalahgunaan obat atau alkohol.
- Hilang ingatan.
- Pikiran untuk bunuh diri atau menyakiti diri sendiri.

Baca Juga: Parasomnia: Kelainan Tidur yang Aneh, Pengidapnya dapat Memasak Saat Sedang Tertidur


Apakah ada tes untuk DID?

Tidak ada satu tes pun yang dapat mendiagnosis DID. Penyedia layanan kesehatan akan meninjau gejala dan riwayat kesehatan pribadi Anda. Mereka mungkin melakukan tes untuk menyingkirkan penyebab fisik yang mendasari gejala Anda, seperti cedera kepala atau tumor otak.

Gejala DID sering muncul pada masa kanak-kanak, antara usia 5 dan 10 tahun. Namun, orang tua, guru, atau penyedia layanan kesehatan mungkin melewatkan tanda-tanda tersebut. DID mungkin dikacaukan dengan masalah perilaku atau pembelajaran lain yang umum terjadi pada anak-anak, seperti attention deficit hyperactivity disorder (ADHD). Karena alasan ini, DID biasanya tidak terdiagnosis hingga dewasa.

Baca Juga: 5 Hal yang Hampir Setiap Orang Benci, Ada Korelasi Nggak Menurut Kamu? No 2 Kini Paling Dibenci


Apa pengobatan untuk gangguan identitas disosiatif (DID)?

Beberapa obat dapat membantu mengatasi gejala DID tertentu, seperti depresi atau kecemasan. Namun pengobatan yang paling efektif adalah psikoterapi. Penyedia layanan kesehatan dengan pelatihan khusus dalam gangguan kesehatan mental, seperti psikolog atau psikiater, dapat memandu Anda menuju pengobatan yang tepat. Anda mungkin mendapat manfaat dari terapi individu, kelompok atau keluarga.

Terapi berfokus pada:

- Mengidentifikasi dan mengatasi trauma atau pelecehan di masa lalu.
- Mengelola perubahan perilaku yang tiba-tiba.
- Menggabungkan identitas yang terpisah menjadi satu identitas.

Baca Juga: Penyanyi Berbakat, John Akpos, Berikan Tampilan Memukau di Atas Panggung The Voice Nigeria Season 4


Bisakah hipnosis membantu dengan DID?

Beberapa penyedia layanan kesehatan mungkin merekomendasikan hipnoterapi yang dikombinasikan dengan psikoterapi. Hipnoterapi adalah salah satu bentuk meditasi terbimbing. Ini dapat membantu orang memulihkan ingatan yang tertekan.


Dapatkah gangguan identitas disosiatif (DID) dicegah?

Tidak ada cara untuk mencegah DID. Tetapi mengidentifikasi tanda-tandanya sedini mungkin dan mencari pengobatan dapat membantu Anda mengelola gejala. Orang tua, pengasuh, dan guru harus memperhatikan tanda-tanda pada anak kecil. Perawatan segera setelah episode pelecehan atau trauma dapat mencegah DID berkembang.

Baca Juga: Bahan Bakar Fosil Banyak Polusi! Indonesia Berjanji Untuk Beralih Ke Energi Bersih, Tapi Ini Tantangannya

Perawatan juga dapat membantu mengidentifikasi pemicu yang menyebabkan perubahan kepribadian atau identitas. Pemicu umum termasuk stres atau penyalahgunaan zat. Mengelola stres dan menghindari obat-obatan dan alkohol dapat membantu mengurangi frekuensi berbagai perubahan yang mengendalikan perilaku Anda.***

 

 

Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal SoreangFB Page Jurnal SoreangYouTube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang

Editor: Josa Tambunan

Sumber: clevelandclinic


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah