Dalam kesedihan, pikiran tentang kematian mungkin muncul saat memikirkan atau berfantasi tentang "bergabung" dengan orang yang dicintai yang telah meninggal. Dalam depresi berat, pikiran terfokus pada mengakhiri hidup seseorang karena merasa tidak berharga atau tidak pantas hidup atau tidak mampu mengatasi rasa sakit depresi.
Kesedihan dan depresi dapat muncul bersamaan Bagi sebagian orang, kematian orang yang dicintai, kehilangan pekerjaan atau menjadi korban serangan fisik atau bencana besar dapat menyebabkan depresi. Saat kesedihan dan depresi terjadi bersamaan, kesedihan menjadi lebih parah dan berlangsung lebih lama daripada kesedihan tanpa depresi.
Membedakan antara kesedihan dan depresi itu penting dan dapat membantu orang mendapatkan bantuan, dukungan, atau perawatan yang mereka butuhkan.
Faktor Risiko Depresi
Depresi dapat mempengaruhi siapa saja, bahkan orang yang tampaknya hidup dalam keadaan yang relatif ideal.
Beberapa faktor dapat berperan dalam depresi:
- Biokimia: Perbedaan bahan kimia tertentu di otak dapat menyebabkan gejala depresi.
- Genetika: Depresi dapat diturunkan dalam keluarga. Misalnya, jika salah satu kembar identik mengalami depresi, yang lain memiliki peluang 70 persen untuk menderita penyakit tersebut dalam hidupnya.
- Kepribadian: Orang dengan harga diri rendah, yang mudah diliputi oleh stres, atau yang umumnya pesimis tampaknya lebih mungkin mengalami depresi.