JURNAL SOREANG - Merokok menjadi kebiasaan yang dinilai kurang baik bagi sebagian orang, dan sebagian yang lain menjadi candu untuk melakukan aktivitas tersebut.
Kebiasaan merokok seperti sudah menjadi kebiasaan yang sulit untuk dihilangkan, bahkan ada yang berpendapat jika lebih baik tidak makan daripada tidak merokok.
Tentu hal tersebut bukan tanpa alasan, didalam rokok mengandung nikotin yang membuat penikmatnya menjadi kecanduan terhadap rokok dan mengandung TAR yang timbul akibat proses pembakaran tembakau.
Semakin lama rokok yang dihisap, kadar TAR akan semakin banyak, kandungannya bisa meningkat dua kali lebih banyak daripada hisapan pertama.
Sebagian perokok yang telah menyadari bahaya ini ingin berhenti dari kebiasaan ini, namun masih belum bisa untuk meninggalkan kebiasaan merokok sepenuhnya.
Vape atau rokok elektrik menjadi salah satu cara untuk menghentikan kecanduan akan merokok.
Namun benarkah vape atau rokok elektrik lebih aman daripada rokok tradisional? Ataukah tetap memiliki risiko-risiko yang akan ditimbulkan ketika mengkonsumsinya.
Michael Blaha, MD, MPH , direktur penelitian klinis di Pusat Pencegahan Penyakit Jantung Johns Hopkins Ciccarone, berbagi informasi kesehatan tentang vape.
1.Vaping memang tidak seberbahaya merokok, tapi tetap tidak aman.
Meskipun tidak tahu persis bahan kimia apa yang ada dalam rokok elektrik, Blaha mengatakan bahwa vaping membuat seseorang tetap terpapar bahan kimia beracun walaupun tak sebanyak dalam rokok tradisional.
Penelitian dari The Johns Hopkins University tentang bahan vape yang diterbitkan pada Oktober 2021 mengungkap ribuan bahan kimia dalam produk vape yang sebagian besar belum teridentifikasi.
Di antara yang telah diidentifikasi, ada beberapa zat yang berpotensi berbahaya, termasuk kafein.
Tiga bahan kimia yang sebelumnya tidak pernah ditemukan dalam rokok elektrik, pestisida, dan dua perasa yang terkait dengan kemungkinan efek toksik dan iritasi pernapasan.
Baca Juga: La Liga : Sports Mole Prediksi Osasuna Takluk 1-2 Hadapi Barcelona
2.Rokok elektrik tidak baik untuk jantung dan paru-paru
Data yang muncul menunjukkan hubungan rokok elektrik dengan penyakit paru-paru kronis dan asma, serta hubungan antara penggunaan ganda rokok elektrik dan merokok tradisional dengan penyakit kardiovaskular .
3.Rokok elektrik sama adiktifnya dengan rokok tradisional.
Baik rokok elektrik maupun rokok biasa sama-sama mengandung nikotin, yang menurut penelitian mungkin sama adiktifnya dengan heroin dan kokain.
Yang lebih buruknya, banyak pengguna rokok elektrik mendapatkan lebih banyak nikotin daripada yang mereka dapatkan dari produk tembakau.
Pengguna dapat menambahkan konsentrasi nikotin lebih tinggi, atau meningkatkan voltase rokok elektrik untuk mendapatkan kandungan yang lebih besar dari zat tersebut.
4.Rokok elektrik bukanlah alat untuk berhenti merokok yang terbaik.
Meskipun telah dipromosikan untuk membantu seseorang berhenti merokok, rokok elektrik belum menerima persetujuan Food and Drug Administration sebagai alat berhenti merokok.
Sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa kebanyakan orang yang bermaksud menggunakan rokok elektrik untuk menghentikan kebiasaan nikotin akhirnya tetap menggunakan rokok tradisional dan rokok elektrik.
5.Generasi baru mulai kecanduan nikotin
Di kalangan anak muda, rokok elektrik, terutama yang sekali pakai, lebih populer daripada produk tembakau tradisional mana pun
Banyak remaja percaya vaping tidak berbahaya seperti merokok, dan menganggap rokok elektrik memiliki biaya per penggunaan yang lebih rendah daripada rokok tradisional.
Akhirnya, kaum muda dan orang dewasa menganggap vaping menarik karna tanpa bau, rokok elektrik mengurangi beberapa stigma merokok.
Baca Juga: Piala EFL : Sports Mole Prediksi Leicester City Hancurkan Newport County 4-0
Ada hubungan kuat antara merokok dan penyakit kardiovaskular , dan antara merokok dengan kanker.
Tetapi semakin cepat Anda berhenti, semakin cepat tubuh Anda dapat pulih dan memperbaiki dirinya sendiri.
Konsultasikanlah dengan dokter tentang program untuk berhenti merokok yang terbaik untuk dilakukan.***