Harus Tahu! Berikut 8 Jenis Gangguan Depresi dan Cara Mengobatinya, Agar Bisa Menghindarinya

- 1 Oktober 2022, 21:39 WIB
Ilustrasi Depresi, Harus Tahu! Berikut 8 Jenis Gangguan Depresi dan Cara Mengobatinya, Agar Bisa Menghindarinya
Ilustrasi Depresi, Harus Tahu! Berikut 8 Jenis Gangguan Depresi dan Cara Mengobatinya, Agar Bisa Menghindarinya /Pixabay/geralt/

JURNAL SOREANG - Depresi adalah gangguan suasana hati (mood) yang ditandai dengan perasaan sedih yang mendalam dan kehilangan minat terhadap hal-hal yang disukai. 

Seseorang bisa dinyatakan dirinya  mengalami depresi jika sudah 2 minggu merasa sedih, putus harapan, atau tidak berharga.

Jika depresi dibiarkan terus berlanjut dan tidak segera mendapatkan penanganan maka  dapat menyebabkan terjadinya penurunan produktivitas kerja, gangguan hubungan sosial, bahkan akan munculnya keinginan untuk bunuh diri.

Baca Juga: Terbaring Lemas di Rumah Sakit Hingga Tidak Mau Makan! Inilah Kondisi Lesti Kejora Sekarang

Menurut  Asosiasi Kecemasan dan Depresi Amerika , lebih dari 18,6 persen orang Amerika menderita gangguan kecemasan dan 6,7 persen hidup dengan depresi.

Depresi dapat bermanifestasi dalam berbagai bentuk dan dapat dipicu oleh sejumlah penyebab. Mengidentifikasi jenis dan gejala depresi adalah langkah pertama menuju penyembuhan.

Berikut adalah 8 Jenis depresi dan cara terbaik untuk menanganinya.

Baca Juga: Catat! Ini 3 Peraturan Nonton Piala Dunia 2022 Qatar, Jangan Sampai Gak Tahu!

  1. Depresi situasional

Depresi situasional disebabkan ketika Anda mengalami kesulitan menghadapi peristiwa yang tiba-tiba atau membuat stres dalam hidup Anda seperti perceraian, kehilangan pekerjaan atau orang yang dicintai atau saat mengubah karier atau pindah ke negara baru. 

Psikolog mungkin menyebut ini sebagai "sindrom Respons Stres" dan yang bisa dilakukan untuk mengobati dispersi ini adalah dengan konseling dan psikoterapi.

  1. Gangguan Depresi Mayor

Gangguan Depresi Mayor adalah bentuk depresi yang paling umum.

Baca Juga: Disebut Jilat Ludah? Suami Lesti, Rizky Billar Dulu Berkata: Selingkuh Itu Murah

Jika Anda merasakan lima atau lebih dari gejala yang disebutkan dibawah ini selama periode waktu yang terus-menerus yang berlangsung setidaknya dua minggu, Anda mungkin menderita Gangguan Depresi Besar berikut adalah gejalanya:

- Insomnia atau tidur berlebihan

- Perasaan putus asa atau pesimisme

- Perasaan bersalah, malu, atau tidak berharga

- Perasaan mudah tersinggung atau gelisah

- Makan berlebihan atau kehilangan nafsu makan

- Kehilangan minat pada aktivitas yang dulunya dinikmati

- Perasaan hampa dan sedih yang terus-menerus

Tingkat keparahan gejala ini akan berbeda-beda pada setiap orang  dan dalam kasus yang ekstrim, dapat melumpuhkan kemampuan untuk bekerja, tidur, belajar, makan atau mengalami kehidupan secara umum. 

Baca Juga: 3 Waktu Larangan Mandi dalam Islam yang Harus Diketahui Umat Islam, Bila Dilakukan Dampaknya Bisa Parah!

Jenis depresi ini dapat diobati dengan kombinasi psikoterapi atau obat-obatan seperti Antidepresan.

  1. Nyeri atau Cedera Terkait Penyakit

Orang yang menderita penyakit kronis atau penyakit yang melemahkan sering menghadapi depresi atau kecemasan yang disebabkan karena tekanan emosional dan fisik melalui penyakit ini.

Terapi bicara dan pengobatan bisa sangat membantu dalam mengobati depresi terkait penyakit.

Baca Juga: Wow Fantastik! Ternyata Ini 5 Piala Termahal di Dunia Sepakbola, No 1 Adalah Trofi yang Paling Mahal

  1. Depresi Peripartum (Pasca melahirkan)

Wanita yang mengalami depresi berat dalam beberapa minggu dan bulan setelah melahirkan mungkin mengalami depresi Peripartum (pasca melahirkan).

Ini berbeda dengan baby blues biasa. Perubahan hormonal dan fisik secara besar-besaran serta perubahan gaya hidup dan tanggung jawab dapat menyebabkan stres dan depresi bagi beberapa ibu. Hampir 10 hingga 15 persen wanita mengalami depresi pasca persalinan.

Ini dapat diobati dengan mendapatkan dukungan dari suami dan keluarga kemudian konseling dan psikoterapi.

  1. Gangguan Afektif Musiman

Gangguan afektif musiman adalah jenis depresi yang terjadi pada musim tertentu seperti musim dingin atau monsun. Diyakini bahwa kurang sinar matahari dapat menyebabkan perubahan suasana hati dan membuat orang lekas marah.

Depresi ini dapat diobati dengan antidepresan atau terapi cahaya yang mengharuskan Anda duduk di depan lightbox khusus yang terang selama sekitar 15-30 menit setiap hari.

Baca Juga: Kabar Gembira! Pemerintah Siapkan Paket Wisata di 6 Kota Tuan Rumah Piala Dunia U-20 Tahun 2023

  1. Trauma-based atau Post Traumatic Stress Disorder (PTSD)

PTSD adalah gangguan mental yang dapat berkembang ketika seseorang mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis seperti pelecehan seksual, peperangan, kecelakaan, atau situasi yang mengancam jiwa lainnya. 

Gejala mungkin termasuk mimpi buruk, kecemasan, atau panik yang dipicu oleh peristiwa yang memicu memori traumatis.

Ini dapat disembuhkan dengan berkonsultasi dengan psikog, antidepresan, dan obat anti-kecemasan.

  1. Gangguan Mood Akibat Zat (SIMD)

SIMD disebabkan karena penyalahgunaan zat. Obat-obatan tertentu berpotensi mempengaruhi kesehatan mental Anda secara serius. Efek samping obat ini dapat menyebabkan depresi kronis.

Rehabilitasi, pengobatan, dan terapi bicara dapat membantu semua penyembuhan SIMD.

Baca Juga: Kemendikbudristek Buat Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Model Baru, Ini Bentuknya

  1. Gangguan Psikotik

Orang dengan depresi psikotik menderita depresi berat bersama dengan gejala "psikotik", seperti:

- Halusinasi (melihat atau mendengar hal-hal yang tidak ada)

- Delusi (kepercayaan yang salah)

- Paranoia (salah percaya bahwa orang lain mencoba menyakiti Anda)

Depresi Ini dapat diobati dengan kombinasi terapi bicara, antidepresan, dan obat antipsikotik.***

Editor: Yoga Mulyana

Sumber: Your Tango


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah