Network
JURNAL SOREANG – Penyakit asam urat bisa sangat menyiksa dan menyakitkan, meski dalam realita banyak penderita asam urat mengabaikan.
Banyak penderita asam urat yang malas untuk rutin mengonsumsi obat yang diberikan oleh dokter, meski obat tersebut untuk menurunkan risiko asam urat.
Namun, tahukah Anda dampak negatif yang muncul jika asam urat tidak diobati dengan benar.
Baca Juga: Kaya Nutrisi, 5 Buah yang Bisa Meredakan Nyeri Asam Urat, Nomor 3 Ajaib Atasi Peradangan
Asam urat yang tidak diobati akan berdampak pada kesehatan yang lebih buruk. Berikut adalah 5 dampak yang terjadi jika asam urat tidak diobati.
1. Bisa membuat sendi menjadi rusak
Bagain tubuh yang akan merasakan dampak paling buruk dari penyakit asam urat adalah persendian.
Baca Juga: Sehat dan Enak, Ini 6 Sayuran untuk Menurunkan Asam Urat yang Bisa Anda Coba, No 4 Paling Efektif
Tak hanya akan menyebabkan sensasi nyeri, panas, atau pembengkakan, bisa jadi hal ini akan membuat persendian mengalami kerusakan.
Hal ini disebabkan oleh menumpuknya kristal asam urat pada persendian yang akan membuat persendian menjadi kaku dan akhirnya tidak bisa digerakkan.
Persendian yang rusak tentu tidak akan lagi bisa digunakan dan hanya bisa dikembalikan dengan prosedur operasi.
Baca Juga: Benarkah Tidak Berciuman Saat Hubungan Intim Menandakan Sinyal Darurat Pasutri? Simak Penjelasannya!
2. Bisa memicu penyakit jantung koroner
Jika sampai kadar asam urat terus meningkat dan tidak bisa dikendalikan, maka risiko untuk terkena penyakit jantung koroner bisa semakin meningkat.
Hal ini disebabkan oleh terganggunya fungsi ginjal dan pembuluh darah akibat keberadaan zat asam urat yang sangat tinggi di dalam tubuh.
Masalahnya adalah penyakit jantung koroner bisa meningkatkan risiko kematian dini.
3. Bisa memicu masalah batu ginjal
Batu ginjal ternyata tidak hanya dipicu oleh kebiasaan makan atau minum yang buruk tapi terkait dengan asam urat.
Apalagi jika penyakit ini tidak ditangani dengan baik dan penderitanya malas rutin mengonsumsi obat yang diberikan oleh dokter.
Hal ini disebabkan oleh kadar asam urat yang sangat tinggi bisa memicu pembentukan kristal pada ginjal.
Masalahnya adalah terbentuknya kristal ini juga akan membuat kinerja ginjal semakin menurun dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh.
Selain itu membuang kelebihan zat asam urat di dalam tubuh. Hal ini berarti, tak hanya akan memicu batu ginjal, risiko terkena gagal ginjal akan meningkat.
4. Menyebabkan munculnya tophi
Tophi atau yang juga dikenal dengan sebutan tophus bisa dikenali dengan munculnya benjolan pada kulit yang membesar.
Baca Juga: Benarkah Wanita Banyak Bulu Hiperseks dan Punya Libido Tinggi Saat Hubungan Intim? Ini Jawabannya!
Normalnya, benjolan ini tidak akan terasa sakit. Namun, jika gejala serangan asam urat muncul, maka sensasi nyeri akan sangat terasa pada tophi ini.
Tophi bisa muncul di persendian jari-jari tangan atau kaki, pergelangan tangan atau kaki, hingga di bagian telinga.
Jika kondisi tersebut diabaikan maka bisa menyebabkan kerusakan persendian yang tidak bisa disepelekan.
Baca Juga: Mitos atau Fakta Wanita Berbulu Lebat Mudah Terangsang Saat Hubungan Intim, Ini Kata Medis
Selain dengan rutin minum obat, pakar kesehatan meminta penderita asam urat untuk mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.
Hal ini demi mencegah serangan dan dampak lebih buruk dari masalah kesehatan ini.
5. Bisa memicu asidosis metabolik
Baca Juga: Bisa Diwariskan Turun-temurun, Bagaimana Cara Menghilangkan Phobia Kecoa? Simak Penjelasan Berikut
Asidosis metabolik adalah masalah kesehatan yang muncul saat ginjal sudah tidak lagi mampu membuat kelebihan zat asam urat di dalam tubuh.
Kondisi ini ditandai dengan kadar asam urat di dalam darah yang jauh lebih tinggi dari batas aman, yakni 7 mg/dL.
Hal ini akan berimbas pada semakin menumpuknya kristal asam urat di dalam tubuh.
Baca Juga: 3 Rekomenasi Makanan untuk Melawan Asam Urat Agar Tidak Gampang Kumat, Nomor 2 Paling Manjur
Dampaknya tak hanya buruk bagi persendian dan ginjal, melainkan juga akan memicu gejala seperti kepala pusing, badan lemas, gangguan pernapasan, hingga hilangnya kesadaran.***
