Network
JURNAL SOREANG - Penyakit Alzheimer adalah penyakit otak yang menyebabkan penurunan daya ingat, menurunnya kemampuan berpikir dan berbicara, serta perubahan perilaku.
Seiring bejalannya waktu, jika penyakit Alzheimer dibiarkan begitu saja maka bisa bertambah parah.
Penderita alzheimer bisa mengalami linglung atau cemas, serta selalu curiga terhadap orang lain.
Penyakit Alzheimer umumnya terjadi pada seseorang yang berusia di atas 60 tahun.
Sedangkan asam urat adalah istilah umum untuk berbagai kondisi yang disebabkan oleh penumpukan purin.
Selain itu memiliki asam urat tinggi juga dikaitkan dengan masalah penyakit jantung dan ginjal.
Baca Juga: Benarkah Minum Kopi Bisa Menurunkan Kadar Asam Urat? Simak Penjelasan dr Fery Juliawan
Asam urat dapat disebabkan oleh kelainan darah dan metabolisme tertentu. Minum terlalu banyak alkohol atau makan terlalu banyak makanan kaya purin, terutama daging merah dan makanan laut, juga bisa memicu asam urat.
Asam urat biasanya menyerang kaki, terutama jempol kaki. Itu juga bisa menyerang bagian tubuh lainnya.
Penderita asam urat biasanya merasakan bengkak dan nyeri pada persendian kakinya. Serangan asam urat yang parah dapat membuat kaki seseorang terasa seperti terbakar.
Baca Juga: Bukan Cuma Rileks, Gerakan Yoga juga Bisa Bikin Kamu Awet Muda Lho, Yuk Simak Penjelasannya
Namun benarkah apabila asam urat bisa mengurangi seseorang untuk terkena penyakit alzheimer?
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa penumpukan asam urat dapat membantu melindungi otak terhadap penyakit neurodegeneratif, seperti Parkinson dan Alzheimer.
Menurut sebuah penelitian yang dipimpin oleh para peneliti di Rumah Sakit Umum Massachusetts dan Universitas Boston.
Para ilmuwan menyimpulkan sifat antioksidan dalam asam urat dapat membantu melindungi terhadap perkembangan terhadap penyakit Alzheimer.
Para peneliti menggunakan informasi dari The Health Improvement Network, database rekam medis elektronik yang mewakili populasi umum warga Inggris. Mereka melihat catatan dari 1995 hingga 2013.
Para peneliti mempelajari 3,7 juta orang dalam database yang berusia lebih dari 40 tahun.
Baca Juga: Waduh! Ratusan Driver Online Datangi Mapolresta Bandung, Ada Apa?
Secara keseluruhan, para peneliti mengidentifikasi 309 orang yang mengembangkan Alzheimer dari kelompok 59.244 dengan asam urat.
Penelitian tersebut menemukan 1.942 kasus Alzheimer dalam kelompok 238.805 orang yang sebanding tanpa asam urat.
Jadi, para peneliti menemukan ada risiko Alzheimer 24 persen lebih rendah di antara kelompok dengan asam urat, setelah memperhitungkan faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, berat badan, status sosial ekonomi, dan perbedaan gaya hidup.***
