Mengenal 3 Fase Infeksi HIV AIDS, Berikut Ini Gejala Umum yang Perlu Diwaspadai untuk Cegah Penularan Virus

- 31 Agustus 2022, 09:55 WIB
 Ilustrasi. Mengenal fase infeksi HIV AIDS dan beberapa gejala umum yang perlu diwaspadai untuk mencegah terjadinya penularan virus.
Ilustrasi. Mengenal fase infeksi HIV AIDS dan beberapa gejala umum yang perlu diwaspadai untuk mencegah terjadinya penularan virus. /PIXABAY/@madartzgraphics

 

JURNAL SOREANG – HIV (human immunodeficiency virus) dan AIDS (acquired immunodeficiency syndrome) masih menjadi ancaman bagi hampir seluruh negara di dunia termasuk Indonesia.

Hingga kini sejumlah negara termasuk Indonesia kerap mengkampanyekan soal risiko HIV AIDS terutama pada generasi muda.

Bahkan dilaporkan di beberapa negara terjadi pertambahan kasus HIV AIDS selama pandemi Covid-19, yang membuat masyarakat semakin khawatir dengan kondisi tersebut.

Baca Juga: 6 Larangan yang Dilakukan Usai Hubungan Intim, Pasutri Perlu Tahu agar Kesehatan Organ Intim Tetap Terjaga

Sebagai informasi HIV adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4.

Jika makin banyak sel CD4 yang hancur, daya tahan tubuh akan makin melemah sehingga rentan diserang berbagai penyakit.

HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius yang disebut AIDS.

Baca Juga: RM BTS dan Taeyang BIGBANG Hangout Bareng, Fans Terkesan dengan Kedekatan Dua Idol Kpop Tersebut!

AIDS adalah stadium akhir dari infeksi HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI tahun 2019, terdapat lebih dari 50.000 kasus infeksi HIV di Indonesia.

Dari jumlah tersebut, kasus HIV paling sering terjadi pada heteroseksual, diikuti lelaki seks lelaki (LSL) atau homoseksual, pengguna NAPZA suntik (penasun), dan tuna susila.

Baca Juga: Kembali Anjlok! Daftar Harga Emas Antam 30 Agustus 2022 Hari Ini, Turun Rp8000 Jadi Rp957 Ribu per Gram

Sementara itu, jumlah penderita AIDS di Indonesia cenderung meningkat.
Pada tahun 2019 lalu, tercatat ada lebih dari 7.000 penderita AIDS dengan angka kematian mencapai lebih dari 600 orang.

Akan tetapi, dari tahun 2005 hingga 2019, angka kematian akibat AIDS di Indonesia terus mengalami penurunan.

Sementara itu orang dengan HIV mengalami gejala yang berbeda pada tahap awal dan tahap akhir infeksi. Meskipun tidak semua orang yang terpapar HIV memiliki gejala yang signifikan.

Baca Juga: Tips Ampuh Hubungan Intim saat Hamil, Ini yang Harus Dilakukan agar Kondisi Janin Tetap Aman

Dirangkum JurnalSoreang.Pikiran-Rakyat.com dari nichd.nih.gov pada Rabu, 31 Agustus 2022, ada 3 fase HIV dan beberapa gejala yang bisa diwaspadai untukmenghindari penyebaran virus.

3 fase infeksi HIV dan gejalanya yang perlu diwaspadai

1. Infeksi HIV Akut

Gejala HIV bisa mirip dengan yang disebabkan oleh penyakit lain. Tes HIV adalah satu-satunya cara untuk mengetahui dengan pasti apakah Anda mengidap HIV.

Beberapa minggu setelah tertular HIV, banyak orang mengalami gejala seperti flu, yang dapat berlangsung berhari-hari atau berminggu-minggu.

Baca Juga: Benarkah Orgasme Bisa Sebabkan Keguguran pada Ibu Hamil saat Hubungan Intim? Begini Kata Dokter Boyke

Gejala-gejala ini dapat berupa demam, sakit kepala, kelelahan, dan pembesaran kelenjar getah bening di daerah leher dan selangkangan.

Akan tetapi, ada juga beberapa orang yang sudah terinfeksi mungkin tidak memiliki gejala yang signifikan dan terlihat sehat.

Namun, meskipun orang dengan HIV merasa sehat, virus tersebut masih mempengaruhi tubuh mereka.

Baca Juga: Liga Inggris : Sports Mole Prediksi Bournemouth Seri 1-1 Lawan Wolverhampton Wanderers     

Begitu HIV masuk ke dalam tubuh, ia menginfeksi sejumlah besar sel CD4+ dan dengan cepat menyebar ke seluruh tubuh dan ke banyak sistem organ.

Pada fase ini HIV hadir dalam jumlah besar dalam cairan kelamin dan darah dan dapat ditularkan ke orang lain.

2. Infeksi HIV kronis

Pada fase infeksi HIV berikutnya, virus masih berkembang biak, tetapi pada tingkat yang sangat rendah. Orang mungkin tidak merasa sakit atau memiliki gejala apa pun.

Baca Juga: Jadwal 8 Wakil Indonesia di Turnamen Jepang Open 2022, Rabu, 31 Agustus 2022, Ada Ahsan/Hendra Setiawan

Jika mereka tidak mendapatkan pengobatan untuk HIV selama fase ini, mereka masih dapat menularkan virus ke orang lain.

Mendapatkan dan tetap menggunakan pengobatan mencegah penularan HIV kepada orang lain.

Tanpa pengobatan HIV, orang dapat bertahan dalam fase ini selama satu dekade atau lebih, meskipun beberapa melewati tahap ini lebih cepat.

Baca Juga: 5 Tips Menyeimbangkan Hormon dan Memperbaiki Gairah Hubungan Intim Jika Terlalu Banyak Mengonsumsi Gula

Dengan pengobatan, HIV hanya ada dalam jumlah yang sangat kecil dalam cairan kelamin dan darah, atau mungkin tidak terdeteksi sama sekali.

Orang dengan tingkat HIV yang rendah atau tidak terdeteksi mungkin tidak pernah atau besark kemungkinannya terhindar dari AIDS.

3. AIDS

AIDS adalah fase paling lanjut dari HIV, ketika sistem kekebalan akan menjadi sangat lemah dan mengalami kesulitan melawan penyakit.

Baca Juga: 7 Reaksi Janin saat Orangtuanya Melakukan Hubungan Intim, Benarkah Tersundul Akibat Penetrasi Mr P ke Miss V?

Fase ini juga bisa membuat orang dengan HIV AIDS lebih mudah sakit dan komplikasi hingga mengancam nyawa mereka. Pada fase ini, gejala serius berkembang.

Gejala HIV AIDS

- Penurunan berat badan yang cepat

- Infeksi serius

- Radang paru-paru

- Demam berulang

Baca Juga: Putri Candrawati Akui Disuruh Ferdy Sambo Ubah Lokasi Pelecehan Seksual, Komnas HAM: Jangan-jangan Bohong lagi

- Pembengkakan kelenjar getah bening yang berkepanjangan

- Bercak kulit

- Diare berkepanjangan

- Luka pada mulut, anus, atau organ intim

- Hilang ingatan

- Depresi

- Gangguan neurologis lainnya

Baca Juga: Tes IQ: Temukan Penculik Bayi yang Menyamar Menjadi Dokter, Hanya Si Teliti yang Bisa Menjawab Dengan Mudah

Itulah tahap HIV dan beberapa gejala umum yang perlu diwaspadai untuk menghindari penularan virus.

Di Amerika Serikat, kebanyakan orang dengan HIV tidak mengembangkan AIDS berkat perawatan yang sangat efektif yang menghentikan perkembangan virus.

Meskipun demikian hingga saat ini dilaporkan belum ada obat yang benar-benar bisa 100 persen menyembuhkan HIV.

Baca Juga: 5 Aturan Hubungan Intim saat Istri Hamil, Pasutri Wajib Tahu agar Kondisi Janin Tetap Aman

Sehingga, orang dengan HIV harus rutin meminum obat dan memeriksakan diri terkait kondisinya.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: nichd.nih.gov


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah