Diet Tapi Masih Senang Gorengan? Ternyata Dokter Spesialis Gizi Membolehkan Gorengan, tapi Ini Syaratnya

- 23 Agustus 2022, 12:00 WIB
Diet Tapi Masih Senang Gorengan? Ternyata Dokter Spesialis Gizi Membolehkan  Gorengan, tapi Ini Syaratnya
Diet Tapi Masih Senang Gorengan? Ternyata Dokter Spesialis Gizi Membolehkan Gorengan, tapi Ini Syaratnya /Instagram @irmadesmayanti.

Baca Juga: Gorengan Memang Mantap, namun Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Berikut Penjelasannya

"Pengerasan dinding arteri meningkatkan risiko terkena serangan jantung atau stroke," katanya.

Terkait pilihan lemak, Elfina menyarankan orang-orang memilih sumber lemak baik seperti minyak zaitun ataupun kacang-kacangan dan sumber buah lemak baik seperti buah alpukat.

Berbicara kiat memilih jenis makanan sehat, dia merekomendasikan orang-orang terlebih dahulu mengetahui status gizi masing-masing, yakni melalui perhitungan indeks massa tubuh (IMT).

Baca Juga: Kebanyakan Makan Gorengan? Shin Tae-yong Soroti 3 Kebiasaan Buruk Pesepak Bola Indonesia yang Harus Diubah

"Kita cukup mengetahui berat badan dalam kg dan tinggi badan dalam meter saat ini. Kita bagi berat badan dengan tinggi badan (dalam satuan kuadrat meter). Tinggal dilihat indeks massa tubuhnya," tutur dia.

Nilai IMT 23 menunjukkan tubuh masuk kategori normal. Bila lebih dari 23, maka masuk kategori berat badan berlebih atau overweight, kemudian jika di antara 25-29,9 maka sudah masuk obesitas derajat satu dan lebih dari 30 masuk kategori obesitas derajat dua.

"Semakin tinggi nilai IMT akan semakin pula meningkat risiko seseorang terkena penyakit-penyakit seperti kardiovaskuler," ujarnya.

Setelah mengetahui status gizi, kata Elfina, saat mengetahui pemilihan jenis makanan, salah satunya tetap memasukkan karbohidrat khususnya yang kompleks karena mengandung serat.

Baca Juga: Shin Tae-yong Dibuat Kesal, Gegara Pemain Timnas Indonesia Doyan Makan Gorengan

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah