JURNAL SOREANG – Toxic positivity dapat dipandang sebagai kondisi di mana obsesi terhadap pemikiran poistif.
Dalam toxic positivity, ada keyakinan bahwa orang harus melakukan hal positif di semua pengalaman meskipun yang sangat tragis.
Selain itu, toxic positivity juga dapat membungkam emosi negative, merendahkan kesedihan, dan membuat orang tertekan merasa pura-pura bahagia.
Baca Juga: Posisi Duduk Menunjukan Kemampuan Bercinta Seseorang? Berikut Penjelasannya
Berangkat dari sana, toxic positivity dapat dipahami sebagai pemaksaan pemikiran positif sebagai satu-satunya solusi untuk masalah.
Seperti dilansir Jurnal Soreang dari laman website medicalnewstoday.com, juga menuntut seseorang untuk menghindari pemikiran negative.
Imbasnya, pola pemikiran seperti itu akan berdampak untuk membungkan emosi negative dan menghalangi orang untuk mencari dukungan sosial.
Ada beberapa contoh mengenai bentuk-bentuk dari potisif beracun, di antaranya: