1. Memberi tahu orang tua yang anaknya meninggal untuk tetap bahagia bahwa setidaknya mereka dapat memiliki anak.
2. Mengungkapkan bahwa setelah musibah atau bencana dengan berkata bahwa segala sesuatu terjadi karena ada alasannya.
3. Memaksa seseorang untuk tersebut berpikir positif meskipun sedang mengalami kehilangan yang menyakitkan.
4. Mendesak seseorang untuk melupakan kesedihan dan harus fokus pada hal-hal yang baik dalam hidupnya.
5. Menepis kekhawatiran seseorang dengan mengungkapkan kata-kata seperi ‘itu bisa lebih buruk.’
Lantas, apakah toxic positivity ini berbahaya atau berisiko?
Pandangan yang demikian sebenarnya dapat berdampak pada kemungkinan mengabaikan masalah serius.
Baca Juga: Piala EFL : Sports Mole Prediksi Bradford City Tunduk 1-2 Hadapi Hull City
Atau kurang bisa bahkan tidak mengatasi masalah kesehatan mental yang mendasari seseorang.