Penting! 5 Hal yang Harus Diperhatikan Setiap Istri Soal Kesehatan Biologis Suami dalam Urusan Hubungan Intim

- 9 Agustus 2022, 05:40 WIB
ilustrasi suami yang memiliki masalah kesehatan biologis
ilustrasi suami yang memiliki masalah kesehatan biologis /Tangkap layar youtube bodycare

JURNAL SOREANG - Sudah menjadi salah satu keharusan bagi para istri untuk ikut memperhatikan kondisi kesehatan biologis suami agar hal tersebut memengaruhi kualitas hubungan intim.

Pasalnya, suami yang tampak sangat baik-baik saja mungkin juga memiliki masalah dengan kesehatan urusan hubungan intim, yang berpotensi memengaruhi kesehatannya secara keseluruhan.

Meski pada faktanya kesadaran akan kesehatan hubungan intim sudah meningkat, namun banyak orang masih kesulitan untuk mengakui atau bahkan membicarakannya.

Baca Juga: Jangan Sembarangan! Lakukan Defisit Kalori Bukanlah Kunci Untuk Menurunkan Berat Badan, Ini 8 Cara yang Benar

Kesehatan biologis seorang suami dipengaruhi oleh berbagai aspek seperti fisik, psikologis, interpersonal, maupun sosial.

Dirangkum dari Health Shots, berikut 5 adalah masalah umum terkait kesehatan biologis seorang suami yang harus diperhatikan setiap istri.

1. Kecemasan kinerja hubungan intim

Hal ini adalah salah satu bentuk paling umum dari masalah bercinta yang dihadapi oleh para suami.

Baca Juga: Simak! Benarkah Minum Air Dingin Bisa Bakar Kalori Lebih Banyak? Ini Faktanya

Suami yang menderita kecemasan kinerja ini mungkin mengalami masalah yang membuat mereka kehilangan ereksi atau ejakulasi dini.

Hampir setiap pria mengalaminya di beberapa titik dalam hidupnya. Dengan konseling dan pengobatan yang tepat, kondisi ini dapat diobati sepenuhnya.

2. Ejakulasi dini

Masalah bercinta yang umum lainnya yang dihadapi kaum suami adalah ejakulasi dini. Dalam kondisi ini, seorang suami bisa mengalami ejakulasi lebih cepat.

Baca Juga: 3 Orang Ditetapkan Tersangka atas Meninggalnya Brigadir J, Mahfud MD Minta Media Tetap Kawal Sampai Akhir

Baik faktor biologis dan psikologis berperan dalam hal ini. Meskipun ada beberapa pria dengan kecenderungan alami untuk ejakulasi lebih cepat.

Jika pasangan tidak puas dengan waktu ejakulasi, mereka harus mencari bantuan profesional, karena sejauh ini kombinasi obat-obatan dan konseling dapat membantu mengobati masalah ejakulasi dini.

3. Periode refraktori

Periode refraktori adalah fase dimana setelah melakukan aktivitas hubugan intim, mereka merasa sulit untuk segera ereksi lagi.

Baca Juga: Pejuang Perut Langsing Wajib Tahu!Ini 2 Posisi Tidur untuk Kecilkan Perut Buncit Secara Alami, Bagaimana Saja?

Jangka waktu fase ini dapat berlangsung selama beberapa menit hingga jam atau bahkan hari dan dapat bervariasi dari orang ke orang.

Setiap istri harus tahu bahwa periode refraktori adalah fase dan bukan kondisi medis yang mendasarinya dan itu bervariasi di setiap orang.

Namun, jika pasangan masih merasa ada sesuatu yang perlu dibicarakan, mereka harus berkonsultasi dengan profesional.

Baca Juga: 5 Tips Menggunakan Pelumas Saat Hubungan Intim Agar Lebih Memuaskan, Begini Cara Pakai yang Dianjurkan Pakar

4. Jumlah sperma rendah

Hal lain yang harus diketahui istri tentang kesehatan biologis suami dalam urusan hubungan intim adalah jumlah sperma yang rendah dapat menyebabkan penurunan kesuburan.

Jumlah sperma rendah adalah ketika seorang pria memiliki kurang dari 15 juta sperma per mililiter.

Mungkin ada beberapa penyebab yang mendasari kondisi ini tetapi jika itu genetik, tidak ada yang bisa dilakukan untuk mencegah hal yang sama.

Baca Juga: Pada Usia Kehamilan Berapa Minggu Istri Bisa Lakukan Hubungan Intim? Begini Menurut Bidan, Pasutri Wajib Tahu

Memasukkan perubahan gaya hidup tertentu seperti olahraga teratur, yoga, diet sehat, dan menghindari alkohol dan merokok dapat membantu meningkatkan jumlah sperma.

Namun, jika perubahan gaya hidup tidak memberikan hasil yang memuaskan atau jika jumlah sperma nol, penting untuk mencari bantuan medis.

5. Sindrom Defisiensi Testosteron

Dikenal juga dengan sebutan Hipogonadisme, sindrom ini adalah gangguan di mana tubuh pria tidak menghasilkan cukup testosteron, hormon utama.

Baca Juga: Kuasa Hukum Tersangka Bharada E Sampaikan Fakta Baru Terkait Kasus Kematian Brigadir J, Apa Itu?

Kondisi ini lebih sering terjadi pada suami yang lebih tua (40 tahun ke atas), tetapi orang yang lebih muda mungkin terpengaruh oleh beberapa penyebab.

Beberapa gejala yang terkait dengan kadar testosteron rendah adalah kesulitan mendapatkan atau mempertahankan ereksi, hasrat bercinta rendah, ejakulasi dini, dan kesehatan mental/fisik yang buruk.

Jika seorang suami berusia di atas 40 tahun dan menghadapi masalah seperti itu, disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli andrologi dan memastikan apakah ada kekurangan testosteron.

Hormon tidak hanya penting untuk kesehatan dalam urusan hubungan intim, tetapi juga kesehatan pria secara keseluruhan.
***

Editor: Wildan Apriadi

Sumber: Health Shots


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah