Wanita Perlu Tahu! Penyebab dan Tanda Hamil Anggur? Pertumbuhan Janin yang Tak Normal Beresiko Bahayakan Bumil

- 7 Agustus 2022, 14:30 WIB
Wanita Perlu Tahu! Penyebab dan Tanda Hamil Anggur, Pertumbuhan Janin yang Tak Normal Beresiko Bahayakan Bumil
Wanita Perlu Tahu! Penyebab dan Tanda Hamil Anggur, Pertumbuhan Janin yang Tak Normal Beresiko Bahayakan Bumil /Youtube

JURNAL SOREANG - Kehamilan akan terjadi setelah telur dibuahi dan tertanam di rahim.

Kadang-kadang tahap awal yang sangat sensitif ini tidak berjalan seperti seharusnya.

Bila ini terjadi maka kehamilan tidak akan bertahan, hamil anggur adalah salah satu kondisi dimana pembuahan berlangsung abnormal yang kemudian menyebabkan janin pun tidak berkembang.

Baca Juga: 12 Manfaat Hubungan Intim Setiap Hari bagi Pasutri, Benarkah Bisa Bikin Panjang Umur?

Hamil anggur yang sedang maju disebut molar pregnancy adalah suatu komplikasi kehamilan yang terjadi akibat perkembangan saya trofoblas yang abnormal.

Sel ini seharusnya berkembang menjadi plasenta, namun ia tumbuh terlalu cepat sehingga mengambil tempat yang seharusnya digunakan oleh embrio untuk berkembang.

Hamil anggur terjadi bila plasenta tidak berkembang dengan normal akibatnya malah tumor yang terbentuk di rahim yang menyebabkan plasenta menjadi kantong-kantong berisi cairan yang juga disebut kista.

Baca Juga: Perlu Dicoba! 5 Rutinitas yang Membuat Badan Cepat Kurus, Salah Satunya Tidur Lebih Awal

Bila dilihat dengan ultrasound gantung-gantung ini tanpa seperti anggur maka dari itu kondisikan dengan ini disebut sebagai hamil anggur.

Hamil anggur terbagi menjadi dua jenis kondisi yaitu, diantaranya:

1. Hamil Anggur Penuh

Pada jenis ini jaringan plasenta tidak normal dan membengkak serta tampak membentuk kista yang dipenuhi cairan.

Baca Juga: Cara Suami Orgasme Berkali - kali, Begini Caranya Menurut Dokter

Jaringan janin tidak terbentuk, hamil anggur penuh terjadi bila 1 sperma atau bahkan dua membuahi sel telur yang tidak memiliki muatan genetik.

Akibatnya tidak tersedia cukup kromosom bagi janin untuk tumbuh berkembang menjadi bayi.

2. Hamil Anggur Parsial

Pada jenis ini masih ada jaringan plasenta normal yang terbentuk bersamaan dengan jaringannya normal.

Baca Juga: Istri Harus Tahu! Suami Minta Jatah Hubungan Intim Setiap Hari, Apakah Normal? Begini Pejelasannya

Pembentukan janin juga mungkin terjadi namun tidak bisa bertahan dan biasanya akan terjadi keguguran di awal kehamilan.

Hamil anggur parsial terjadi bila dua sperma membuahi satu telur sehingga gen yang terkumpul jadi terlalu banyak dan membuat janin tidak bisa berkembang.

Sel-sel manusia normal terdiri dari 23 pasang kromosom satu kromosom pada tiap pasang berasal dari ayah dan yang satunya lagi dari ibu.

Baca Juga: Kisah Pilu TKI Brunei Darussalam Pernah Ditipu Sponsor, Begini Pengalamannya, Calon Pekerja Wajib Hati-hati!

Hamil anggur dan bisa dikendalikan karena tidak disebabkan oleh faktor eksternal.

Kondisi ini bisa terjadi pada wanita dari segala usia latar belakang dan etnis, hamil anggur terjadi karena masalah genetik pada tingkat DNA yang kejadiannya tidak bisa diprediksi.

Sekitar satu dari 1000 kehamilan didiagnosa sebagai hamil anggur, ada berbagai faktor yang dihubungkan dengan kondisi ini termasuk usia saat mengandung.

Baca Juga: Tes IQ: Buang 6 Batang Korek Api untuk Membuat 3 Kotak, Yakin Kamu Bisa?

Hamil anggur kemungkinannya lebih tinggi terjadi pada wanita berusia diatas 35 tahun atau lebih mudah dari 20 tahun pernah mengalami hamil anggur.

Sebelumnya jika pasien pernah anggur maka ada kemungkinan untuk terjadi lagi hamil anggur yang berulang, rata-rata terjadi pada 1 dari 100 wanita.

Gejala hamil anggur yang umumnya terjadi adalah sebagai berikut pertumbuhan rahim yang abnormal bisa lebih besar atau lebih kecil dari biasanya.

Baca Juga: Perut Buncit Tak Kunjung Kempes Meski Sudah Diet? 4 Kesalahan Ini Bisa Jadi Penyebabnya

Mual dan muntah yang parah perdarahan dari Miss V dalam tiga bulan pertama kehamilan.

Gejala hipertiroid seperti tidak tahan udara panas, buang air besar cair, detak jantung cepat gelisah, cemas, kulit hangat dan lembap atau penurunan berat badan tanpa sebab.

Yang pasti gejala mirip eklampsia yang terjadi di semester pertama atau awal trimester kedua seperti tekanan darah tinggi dan pembengkakan.

Baca Juga: Sadis! Sekelompok Wanita Zimbabwe Menculik Pria di Jalanan untuk Melakukan Hubungan Intim Paksa Sebagai Ritual

Rasa tertekan di panggul akan nyeri, anemia akibat pendarahan yang terus-menerus.

Hamil anggur tidak bisa tumbuh menjadi kehamilan yang normal dan sehat, pasien harus melakukan pengorbanan untuk mencegah terjadinya komplikasi.

Hasil dari tes diagnostik bisa membantu menemukan pengobatan apaan yang paling tepat pilihannya.

Baca Juga: Tiga Kiper Persib Bandung Incar Penampilan Perdana di Liga 1 2022-2023, Siapa Bakal Ditunjuk Robert Alberts?

Hampir selalu melibatkan pembedahan atau kuret untuk mengangkat tumor yang terbentuk jenis molar yang lebih agresif mungkin membutuhkan kemoterapi atau terapi radiasi.

Kadang-kadang hamil anggur parsial bisa dilanjutkan namun bila dilanjutkan akan menjadi kehamilan beresiko tinggi.

Resikonya bisa termasuk kendaraan masalah dengan tekanan darah dan bayi lahir prematur.

Ibu harus berkonsultasi secara menyeluruh dengan dokter mengenai resiko-resiko ini sebelum memutuskan untuk melanjutkan kehamilannya.

Baca Juga: Tiga Kiper Persib Bandung Incar Penampilan Perdana di Liga 1 2022-2023, Siapa Bakal Ditunjuk Robert Alberts?

Jika pasien pernah mengalami hamil anggur maka sebaiknya melakukan konsultasi lebih dulu dengan dokter benar berencana untuk hamil kembali.

Dokter mungkin akan menyarankan untuk menunggu enam hingga satu tahun sebelum pasien boleh mengandung lagi.

Terjadinya hamil anggur bulan memang rendah namun lebih tinggi dibandingkan dengan resiko pada wanitanya tidak memiliki riwayat hamil anggur sebelumnya.

Baca Juga: Fantastis! TKW Indonesia Ini Bocorkan Gaji TKI China, Kerja Jadi ART Bisa Raup hingga Rp25 Juta per Bulan?

Pada kehamilan selanjutnya dokter akan melakukan pemeriksaan ini lebih awal untuk memonitor kondisi kandungan dan memastikan janin berkembang normal.***

Editor: Agung Prasetya

Sumber: Youtube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x