Karena adanya kecenderungan untuk memilih produk makanan olahan dengan umur simpan lebih panjang, dapat berpengaruh terhadap meningkatnya konsumsi kalori, gula, garam, dan lemak. Hal ini jelas dapat menyebabkan dan bahkan memperburuk kondisi obesitas.
Lalu sebagai bukti ilmiah, sebuah survei di bulan Mei 2020 menunjukkan bahwa 22% responden melaporkan mengalami kenaikan berat badan sebesar 2,3-4,5 kg dibandingkan sebelum masa pandemi.
Baca Juga: Semua Warganya Alami Obesitas, Ini Fakta Unik dari Negara Paling Sepi di Dunia
Bagaimana kenaikan berat badan bisa terjadi di masa pandemi?
Kenaikan berat badan ini diketahui berkaitan dengan perubahan pola hidup yang menjadi tidak sehat selama masa pembatasan sosial.
Seperti waktu tidur yang berkurang, tingkat aktivitas fisik yang menurun, kebiasaan mengemil setelah makan malam, kecenderungan makan lebih banyak saat stress, serta keinginan untuk makan saat melihat atau mencium aroma makanan.***