Jangan Berpatokan pada Timbangan Jika Ingin Berat Badan Normal, Ini Menurut Pakar

- 10 Februari 2022, 20:12 WIB
Ilustrasi timbangan berat badan.
Ilustrasi timbangan berat badan. /Tangkapan layar/pixabay/satheeshsankaran

JURNAL SOREANG - Bagi anda yang ingin memiliki berat badan normal, disarankan tidak hanya berpatokan kepada angka timbangan.

Hal ini dikatakan Certified Nutrition & Wellness Consultant dari American Fitness Professionals & Associates sekaligus lulusan Universitas Indonesia, Aldis Rusli, SKM, CNWC.

"Jangan mematok pada timbangan. Kalau sudah menjalankan program (diet sehat), konsisten dulu," ujar dia seperti dilansirkan Antara Kamis 10 Februari 2022.

Aldis merekomendasikan proses sebagai target, misalnya satu bulan atau tiga bulan. Setelah waktu tersebut, maka baru lakukan evaluasi.

Baca Juga: 1.042 Akun di Media Sosial Berpotensi Melanggar Hukum, Polri Segera Beri Peringatan

​Sebagai contoh, kata Aldis, untuk asupan dan olahraga, targetkan menyantap makanan di goreng maksimal dua buah per hari.

Sementara untuk olahraga, lakukan dua atau tiga kali setiap pekan yang dikombinasikan dengan latihan beban 1-2 kali untuk pembakaran kalori.

Namun jika ternyata angka timbangan tersebut tetap tidak turun, jangan cepat bersedih, karena bisa jadi yang berubah komposisi di dalam tubuh.

"Misalnya ototnya naik tetapi lemak tubuhnya turun. Ini kan indikasi yang bagus meski dari timbangan akan sama saja. Otot naik indikasi positif, badannya makin singset, fit dan kuat. Jadi jangan berpatokan juga sama timbangan, yang penting konsisten ke target prosesnya dulu," kata Aldis.

Baca Juga: 9 Alat Ini Bisa Mengusir Makhluk Gaib, Kuntilanak Tuyul Pocong dan Genderuwo, Benarkah?

Namun jika tidak puas dengan angka pada timbangan, Aldis menyarankan untuk memeriksa komposisi tubuh dan lingkar perut sebagai prediktor kondisi tubuh, terkait obesitas yang cukup kuat.

Lingkar perut pada perempuan, sebaiknya tak lebih dari 80 cm, sementara pada pria yakni 95 cm untuk menjauhkan Anda dari risiko terkena penyakit diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan penyakit jantung.

Dalam pengukuran lingkar perut, seperti dikutip dari WebMD, yakni dimulai dari bagian atas tulang pinggul. Taruh pita pengukur sejajar dengan pusar.

Pastikan pita tidak terlalu ketat saat pengukuran dan jangan menahan napas saat mengukur. Periksalah nomor pada pita pengukur tepat setelah menghembuskan napas.

Baca Juga: Berikut 3 Syarat yang harus Dipenuhi Jika Pemain Asing Ingin Dinaturalisasi dan Jadi Skuad Timnas Indonesia

Selain olahraga dan diet, beristirahat cukup yakni tidur 7-8 jam per hari sangat disarankan selain mengelola stres dan melakukan perawatan tubuh.

"Tidur waktunya recovery seluruh organ tubuh termasuk otot. Jadi biar tubuh recover jaringan, sel-sel otot yang baru, sehat dan lebih kuat," ujarnya.***

Editor: Sam

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah