Menggali Alasan di Balik Seseorang yang Melakukan Tindakan Self-Harm

11 Desember 2023, 11:14 WIB
Ilustrasi Melakukan Tindakan Self-Harm./freepik/storyset /

 

JURNAL SOREANG - Tindakan self-harm, meskipun seringkali sulit dipahami, merupakan ekspresi yang kompleks dari individu yang merasakan berbagai beban emosional.

Berbagai alasan mendasari seseorang yang melakukan tindakan ini, dan memahami penyebabnya dapat membantu kita mendekati isu ini dengan lebih empati dan pemahaman yang lebih baik.

1. Mengalihkan Perhatian dari Trauma atau Kewalahan Emosional

Bagi banyak orang, self-harm menjadi cara untuk mengalihkan perhatian dari rasa sakit emosional yang begitu besar. Mereka mungkin telah mengalami trauma yang besar dalam hidupnya dan tidak mendapatkan dukungan yang diperlukan untuk mengatasi hal tersebut. Melalui tindakan self harm, mereka merasa dapat mengalihkan perhatian dari ketidaknyamanan dan kekacauan yang mereka rasakan di dalam diri.

Baca Juga: Perkembangan Terkini Pertanian di Indonesia: Tren, Angka, dan Potensi

2. Perasaan Besar Akan Rasa Bersalah dan Malu

Perasaan bersalah dan malu yang mendalam seringkali menjadi penyebab seseorang melakukan self-harm. Individu ini mungkin merasa terjerat dalam lingkaran perasaan negatif terhadap diri sendiri, dan tindakan ini menjadi cara untuk mencoba mengurangi rasa sakit yang mereka rasakan secara emosional.

3. Tekanan Terpendam yang Menumpuk

Tekanan yang terpendam, seperti stres, rasa takut, atau kecemasan yang terus-menerus, dapat memuncak menjadi sesuatu yang hampir tidak tertahankan. Self-harm mungkin menjadi cara bagi seseorang untuk melepaskan tekanan yang terus bertambah dan merasa bahwa tindakan ini merupakan satu-satunya cara untuk meredakan beban yang terasa begitu berat.

Baca Juga: Ini 10 Rekomendasi Rumah Makan Sunda di Soreang Kabupaten Bandung, Ada yang Dekat Exit Tol

4. Putus Asa atas Ketidakmampuan Berkomunikasi

Terkadang, seseorang merasa putus asa karena tidak dapat mengekspresikan atau mengkomunikasikan perasaan dan masalah yang mereka hadapi. Rasa tidak mampu menyampaikan apa yang mereka rasakan atau bahkan tidak tahu bagaimana menghadapinya bisa memicu self-harm sebagai bentuk ekspresi dari ketidakmampuan tersebut.

5. Mati Rasa Akibat Trauma Psikologis

Beberapa orang mungkin merasakan mati rasa secara emosional akibat dari trauma psikologis yang mereka alami. Mereka tidak merasakan apa-apa atau merasa terputus dari perasaan mereka. Self-harm bisa menjadi cara ekstrem untuk merasakan sesuatu, meskipun itu adalah rasa sakit fisik, sebagai reaksi terhadap mati rasa yang mendalam tersebut.

Baca Juga: Digitalpreneur: Agar Bisnismu Lancar dan Untung, Pastikan Kamu Ngebut di Checklist Ini!

Menghadapi Masalah dengan Empati dan Bantuan Profesional

Melakukan self-harm bukanlah cara yang sehat atau tepat untuk mengatasi masalah yang dialami. Untuk membantu individu yang mungkin melakukan self-harm, sangat penting untuk mendekati mereka dengan empati, kesabaran, dan mengarahkan mereka untuk mendapatkan bantuan profesional.

Menawarkan dukungan, mendengarkan tanpa penilaian, dan membantu mereka menemukan cara lain untuk mengekspresikan dan mengatasi perasaan yang mereka hadapi bisa menjadi langkah awal yang sangat penting. Mendorong mereka untuk mencari bantuan psikologis atau terapis adalah langkah yang penting untuk membantu mereka belajar cara menghadapi masalah mereka dengan cara yang lebih sehat dan produktif.

Baca Juga: Mengungkap Kiat Sukses Risma, Pengusaha Diaspora di Arab Saudi: Tips Berbisnis yang Menginspirasi

Self-harm adalah isyarat bahwa seseorang sedang berjuang dengan beban yang tak tertahankan. Dengan memberikan dukungan yang tepat, kita dapat membantu mereka menemukan cara yang lebih positif untuk menghadapi permasalahan yang mereka alami tanpa harus merugikan diri sendiri.***

Editor: Josa Tambunan

Sumber: Instagram @biropsikologidinamis

Tags

Terkini

Terpopuler