Sehat Alami dengan Resep Tanaman Herbal, Apa Saja Tanamannya hingga Indonesia Disebut Negeri Obat?

25 Juli 2023, 21:16 WIB
Indonesia "Negeri Tanaman Obat Posisi Indonesia yang terletak pada sabuk tropis menjadikan Indonesia sebagai salah satu kawasan dengan keragaman tumbuhan yang dapat dimanfaatkan untuk pengobatan. /Buku sehat alami /

JURNAL SOREANG – Indonesia "Negeri Tanaman Obat Posisi Indonesia yang terletak pada sabuk tropis menjadikan Indonesia sebagai salah satu kawasan dengan keragaman tumbuhan yang dapat dimanfaatkan untuk pengobatan.

Di seluruh dunia ada 40 ribu tanaman obat, 30.000 di antaranya tersebar di negeri ini, dan hampir 7.000 diantaranya telah diidentifikasi dan digunakan untuk kepentingan medis. Karena tidaklah salah jika Indonesia disebut "Negeri Tanaman Obat".

 Salah satu tumbuhan asli Indonesia yang melegenda adalah buah pala, yang sejak abad 16 diburu oleh negara-negara Eropa.

 

Apakah keistimewaan buah pala? Buah pala (Myristica Fragrans Houtt) banyak manfaatnya. Bukan hanya digunakan untuk bumbu masak, kandungan kimia buah ini juga banyak dimanfaatkan dalam dunia kesehatan.

Khasiat buah pala untuk kesehatan antara lain sebagai pereda sakit perut, diare, perut kembung, mual, mag dan gangguan pencernaan lainnya, obat sulit tidur (insomnia), anti depresi, menghilangkan kejang otot, dan lainnya.

Buah pala merupakan tumbuhan yang berasal dari kepulauan Banda, Maluku. Sejak masa Romawi dulu, buah dan biji pala menjadi komoditi perdagangan yang penting akibat nilainya yang tinggi sebagai rempah-rempah.

Baca Juga: Klaim Bisa Kembalikan Rambut Hitam yang Beruban secara Alami, Coba Minum Teh Herbal Ramuan dr Zaidul Akbar!

Konon, harga 1 kg biji dan buah pala waktu itu, cukup untuk membangun sebuah rumah mewah di daratan Eropa. Tidak heran jika dulu Belanda dan Portugis menguasai dan menjajah Indonesia karena kekayaan rempah-rempahnya.

Selain buah pala, tanaman asli Indonesia yang populer untuk pengobatan ialah Cengkih (Syzygium aromaticum).

Cengkih adalah tanaman asli Indonesia yang banyak digunakan sebagai bumbu masakan di negara-negara Eropa, serta sebagai bahan utama rokok kretek khas Indonesia.

Cengkih ditanam terutama di Indonesia (Kepulauan Banda) dan Madagaskar; selain itu juga dibudidayakan di Zanzibar, India, dan Sri Lanka.

 

Tanaman cengkih dapat tumbuh dengan baik di daerah beriklim tropis. Cengkih juga mempunyai khasiat dan manfaat untuk kesehatan. Minyak cengkih banyak dimanfaatkan oleh dokter gigi sebagai penghilang rasa sakit.

Selain itu, tanaman ini juga digunakan dalam industri farmasi, penyedap masakan, dan wewangian.

Temu lawak (Curcuma xanthorrhiza) Temulawak memiliki beragam khasiat, antara lain untuk pengobatan diare, gangguan pencernaan, memelihara fungsi hati, menambah nafsu makan, mengurangi radang sendi, menurunkan lemak darah, dan mengobati jerawat.

Bagian dari Temulawak yang dapat dimanfaatkan untuk pengobatan yaitu akar dan rizoma (bagian bawah batang).

Baca Juga: Cara Sehat Menghitamkan Uban di Rambut, Cukup Minum Ramuan Herbal ini, Kata dr Zaidul Akbar

Selain dimanfaatkan sebagai obat, Temulawak juga dimanfaatkan sebagai sumber karbohidrat dengan mengambil patinya, kemudian diolah menjadi bubur makanan untuk bayi dan orang- orang yang mengalami gangguan pencernaan.

Di sisi lain, Temulawak juga mengandung senyawa beracun yang dapat mengusir nyamuk, karena tumbuhan tersebut menghasilkan minyak aatsir yang mengandung linelool, geraniol yaitu golongan fenol yang mempunyai daya repellan nyamuk Aedes aegypti.

Temulawak dapat ditemukan tumbuh dengan subur di dataran tinggi dengan kondisi iklim tropis. Di Indonesia, Jawa Tengah merupakan salah satu daerah yang sangat sesuai untuk penanaman Temulawak.

 

Brotowali (Tinosporacrispa) Merupakan tanaman asli Indonesia yang dapat ditemukan ditanam di halaman rumah dan dapat tumbuh dengan liar di hutan. Brotowali bermanfaat menurunkan gula darah, panas demam, mengurangi gejala diabetes, dan menambah nafsu makan.

Beberapa penyakit dapat disembuhkan dengan mengonsumsi daunnya: untuk mengobati rematik, radang sendi, demam kuning (yellow fever), diabetes, malaria, dan menyembuhkan luka. Syoha Puai Tanaman Obat

TAHUN 2.500 Sm Catatan pertama tentang penulis tanaman Mesir kuno (tahun 2500 SM), para budak diberi ransum bawang untuk membantu menghilangkan penyakit demam dan infeksi yang umum terjadi pada masa itu.

Baca Juga: Tak Perlu Mahal, Obati Asam Lambung dengan Ramuan Herbal dr Zaidul Akbar, Cukup Pakai 3 Bumbu Dapur Saja

Pada saat itu, para pendeta Mesir kuno telah melakukan dan mempraktikkan pengobatan herbal. Tahun 980 SM Sejarah tanaman obat di China berlangsung sekitar 3.000 tahun yang lalu, ketika muncul penyembuhan kerapuhan tulang yang diobati dengan tanaman.

Bahan penyembuhan tertua dalam sejarah telah ditemukan di China, di mana makam seorang bangsawan Han ditemukan untuk menyimpan data medis yang ditulis pada gulungan sutra.

Gulungan sutra berisi daftar 247 tumbuh-tumbuhan dan bahan-bahan yang digunakan dalam menyembuhkan penyakit.

 

Tahun 466 SM Bangsa Yunani kuno juga banyak menyimpan (Tahun 372 SM) dan Pedanios Dioscorides (Tahun 100 SM) membuat himpunan keterangan terinci mengenai ribuan tanaman obat dalam De Materia Medica.

Orang-orang Yunani kuno juga telah melakukan pengobatan herbal, mereka menemukan berbagai tanaman obat baru, seperti rosemary dan lavender pada saat mengadakan perjalanan ke berbagai daratan lain.

Abad ke 15 Di Inggris, penggunaan tanaman obat di kembangkan bersamaan dengan didirikannya biara-biara di seluruh negeri. Setiap biara memiliki tanaman obat masing-masing yang digunakan untuk merawat para pendeta maupun penduduk setempat.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Buku Sehat Alami

Tags

Terkini

Terpopuler