Apa Itu Stunting, Kenali Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

15 Juni 2023, 14:31 WIB
Ilustrasi Stunting /Freepik/

JURNAL SOREANG - Dilansir dari yankes, Berdasarkan WHO (2015), stunting adalah kelainan tumbuh kembang anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan tinggi atau panjang tubuh yang berada di bawah standar. Lebih lanjut, WHO (2020) mendefinisikan stunting sebagai kondisi di mana anak memiliki tinggi atau panjang tubuh yang kurang dari -2 standar deviasi (SD) dari kurva pertumbuhan WHO berdasarkan usia, yang disebabkan oleh asupan nutrisi yang tidak memadai dan/atau infeksi kronis yang tak dapat diubah dan terjadi dalam 1000 hari pertama kehidupan. Oleh karena itu, stunting menyebabkan keterlambatan pertumbuhan anak yang tidak sesuai dengan standar, yang berdampak baik jangka pendek maupun jangka panjang. Dampak stunting pada anak dapat terlihat dalam jangka pendek dan jangka panjang, di mana dalam jangka pendek dapat memengaruhi pertumbuhan fisik anak, seperti tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan anak sebayanya.

Gejala stunting antara lain:

1. Anak memiliki tinggi badan yang lebih pendek daripada standar anak seusianya.

2. Anak dapat memiliki berat badan yang lebih rendah untuk usianya.

3. Pertumbuhan tulang terhambat.

4. Rentan terkena penyakit.

5. Kesulitan dalam belajar.

6. Masalah dalam tumbuh kembang.

7. Kurang aktif dalam bermain.

8. Serangan batuk kronis, demam, dan berkeringat di malam hari.

9. Terdapat sianosis pada tubuh anak ketika menangis.

10. Anak mudah merasa lelah.

11. Sesak napas sering terjadi.

12. Ujung jari anak memiliki bentuk seperti tabuh.

13. Bayi mengalami kesulitan dalam menyusu.

Baca Juga: Sidang dengan Agenda Pemeriksaan Saksi Namun Paman David Ozora Tak Hadir, Ini Alasannya

Penyebab paling mendasar dari stunting ialah kekurangan nutrisi kronis yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Kekurangan asupan nutrisi ini bisa terjadi sejak janin masih berada di dalam kandungan karena ibu tidak memenuhi kebutuhan nutrisinya selama masa kehamilan. Di samping itu, anak yang tidak memperoleh asupan nutrisi yang mencukupi selama masa pertumbuhan juga dapat mengalami stunting. Stunting bisa diobati dengan:

1. Menyembuhkan akar penyakitnya, seperti memberikan obat antituberkulosis apabila anak mengalami TBC

2. Menyediakan asupan gizi yang lebih, seperti makanan yang mengandung protein hewani, lemak, dan kalori tinggi

3. Memberikan tambahan nutrisi, seperti vitamin A, zinc, besi, kalsium, dan yodium dalam bentuk suplemen

Baca Juga: Hasil Indonesia Open 2023, Kamis, 15 Juni 2023, Satu Wakil Merah Putih ke Perempat Final

4. Menganjurkan keluarga untuk meningkatkan sanitasi dan menerapkan gaya hidup bersih dan sehat (GHB), untuk mencapai keluarga yang sehat dan terbebas dari penyakit.***

 

 

Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal SoreangFB Page Jurnal SoreangYouTube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang

Editor: Josa Tambunan

Sumber: Kemkes

Tags

Terkini

Terpopuler