JURNAL SOREANG - Perempuan dan kekerasan seksual menjadi dua hal yang sering kali bersinggungan. Karena banyak sekali korban dari kekerasan seksual adalah seorang perempuan. Dan pakaian pun seringkali menjadi sebuah hal yang disalahkan.
Selama sekitar 20 tahun yaitu lebih tepatnya dari tahun 2001-2022 komnas perempuan melalui CATAHU(Catatan Akhir Tahun) tidak pernah sama sekali menyebutkan bahwa kekerasan seksual terhadap perempuan terjadi karena pakaian perempuan itu sendiri.
Maka dari itu untuk menghapus stigma tersebut siapapun perlu untuk mengetahui faktor apa saja yang berkaitan dengan kekerasan seksual yang menyebabkan kekerasan seksual itu bisa terjadi.
Baca Juga: OTW Jadi Jutawan! 4 Shio Bertaburan Cuan, Rezeki Tak Berhenti Mengalir Maret 2023
Pertama budaya patriarki, budaya patriarki atau lebih tepatnya memposisikan laki-laki lebih tinggi dari perempuan menjadi salah satu faktor. Sering sekali ada anggapan bahwa pelecehan seksual terjadi karena perempuan mengundang nafsu laki-laki.
Padahal dalam CATAHU komnas perempuan sebanyak 4.660 kasus mayoritas pelakunya orang yang dikenal dekat dengan korban bukan orang yang tidak dikenal lalu tertuju pada busana tertentu.
Kedua adanya ketimpangan dan diskriminasi gender, hal ini berarti adanya ketidaksetaraan antara laki-laki dan perempuan sehingga pelaku memanfaatkan sumber daya pengetahuan, ekonomi, atau juga penerimaaan masyarakat.
Baca Juga: Parah! 241 Situs Bersejarah Ukraina Rusak Akibat Perang Rusia
Hal tersebut terjadi dalam banyak ruang serta situasi baik itu ruang publik, ruang privat, atau bahkan ruang negara.
Ketiga faktor ekonomi, faktor ekonomi menjadi salah satu faktor dari adanya kekerasan seksual yang dimana hal tersebut terjadi pada kelompok rentan atau juga yang termarginalkan.
Keempat hidup dalam lingkungan KDRT atau keluarga tidak harmonis, hal ini menjadi faktor karena seorang anak bisa menjadi lebih rentan terhadap kekerasan tersebut.
Kelima adanya perilaku seks menyimpang, adanya hal tersebut menjadikan seseorang bisa melakukan hal-hal yang tentunya dapat merugikan orang lain dalam hal seks.
Keenam ketergantungan obat-obatan terlarang dan minum-minuman keras, hal tersebut karena pelaku akan melakukan tindakan-tindakan yang menyimpang jika sedang terpengaruh obat serta alkohol.
Maka dari itu permasalahan mengenai kekerasan seksual tidak perlu lagi dianalogikan kepada pakaian perempuan itu sendiri, hal tersebut lantaran banyak sekali faktor lain yang menyebabkan kekerasan tersebut bisa terjadi.***
Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, YouTube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang