JURNAL SOREANG - Beberapa penyakit ringan sering dibaikan pengobatannya sebab dinilai tak akan berdampak fatal bagi kesehatan secara keseluruhan.
Namun beberapa masalah kesehatan umum atau penyakit yang dinilai ringan ternyata berpeluang menghancurkan kualitas hubungan intim pasangan suami istri.
Bercinta atau hubungan intim merupakan kegiatan penting bagi pasangan suami istri untuk memenuhi kebutuhan bilogis dan kebahagiaan rumah tangga.
Penyakit-penyakit ringan yang umumnya disepelekan justru bisa menjadi bumerang bagi kualitas ranjang pasangan suami istri.
Untuk menjaga keharmonisan rumah tangga dan kualitas hubungan intim, Anda dan pasangan perlu menelusuri penyakit ringan apa saja yang berdampak negatif bagi kualitas bercinta.
Ini menjadi langkah awal yang perlu diperhatikan, guna mencegah dan mentaasi sedini mungkin timbulnya masalah kesehatan ringan yang memicu dampak negatif bagi keberlangsungan hubungan intim pasutri.
Baca Juga: Habis Bercinta Jangan Langsung Tidur, Lakukan 5 Tips Berikut Ini agar Hubungan Intim Semakin Mesra!
Dalam artikel ini akan disajikan daftar masalah kesehatan ringan yang bisa memicu masalah serius bagi kualitas bercinta.
Lalu maslaah kesehatan ringan apa saja yang bisa mengacaukan kinerja bercinta pasutri?
Dilansir dari everydayhealth.com berikut deretan penyakit ringna yang menimbulkan masalah serius bagi keharmonisan pasutri:
1. Sakit Gusi dan Gigi
Penyakit gusi akibat jarang menjaga kesebrsihan gigi dan mulut bisa menjadi masalah serius pada kinerja seksual Anda.
Baca Juga: Berapa sih Harga BBM di Brunei Darussalam? Lebih Murah dari Indonesia? Berikut Rincian Lengkapnya
Dalam penelitian kecil menunjukkan lebih dari 80 persen pria dengan disfungsi ereksi parah juga memiliki pneyakit gusi kronis.
"Beberapa penelitian menunjukkan hubungan yang tinggi antara penyakit gusi parah dan disfungsi ereksi," kata dr. Bennet.
"Tapi mungkin juga pria dengan keshetan gigi yang buruk tidak merawat diri mereka sendiri secara umum," imbuhnya.
2. Sindrom Kaki Gelisah
Sindrom kaki geisah dengan frekuensi sindrom lebih sering dikaitkan dengan disfungsi ereksi pada pria.
Baca Juga: Berapa sih Harga BBM di Brunei Darussalam? Lebih Murah dari Indonesia? Berikut Rincian Lengkapnya
Sebuha studi yang diunggah dalam Jurnal Sleep menemukan bawa pria dengan episode sindrom lebih dari 15 kali, 78 persen lebih memungkinkan mengalami disfungsi ereksi daripada tanpa itu.
Para peneliti mengungkap bahwa keterkaitan tersebut dipicu oleh dopamin kimia otak yang biaasnya rendah saat mengalami sindrom keki gelisah.
Baca Juga: Liga Negara : Sports Mole Prediksi Jerman Gusur Hongaria 2-0
3. Sleep Apnea
Studi yang dilakukan dari Mount Subal Medical Center di New York City menemukna bahwa pria dengan keluhan disfungsi ereksi juga memiliki masalah sleep apnea.
"Kedua kondisi ini mungkin terkait karena periode pernapasan yang tidak normal selama sleep apnea meningkatkan resiko tekanan darah tinggi, penyakit jantung dan kelelahan kronis," kata dr. Berglund.
4. Obesitas
Obesitas dan kelebihan berat badan merupakna jenis masalah kesehatan yang sering dibaikan.
Penyakit yang dinilai ringan ini dapat memicu masalah serius pada kualitas hubungan intim.
Obesitas bsia menjadi ancaman serius terhadap disfungsi ereksi sebab berkontribusi pada resiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan diabetes.
Selain itu obesitas juga dapat mempengaruhi produksi hormon testosteron yang berperan penting dalam kegiatan hubungan intim.
5. Peradangan
Peradangan pada tubuh seperti nyeri sendi ternyata memiliki kontribusi terhadap disfungsi ereksi.
"Mungkin penyakit ini menyebabkan peradangan pembuluh darah kecil yang menghambat aliran darah menuju Mr P," jelas dr. Berglund.
Itulah 5 penyakit yang sering dinilai ringan dna cenderung disepelekan ternyata dapat menimbulkan maslaah serius bagi kegiatan ranjang pasutri.***