JURNAL SOREANG – Hubungan intim sudah menjadi kebutuhan biologis yang tak lepas kaitannya dengan suami istri.
Selain untuk memuaskan syahwat, mendapatkan keturunan adalah salah satu dari tujuan melakukan aktivitas hubungan intim.
Namun ada beberapa kondisi yang menyebakan suami istri tak dapat melakukan hubungan intim seperti biasanya.
Baca Juga: 5 Resiko Ini Akan Didapat, Jika Pasutri Sering Melakukan Hubungan Intim, Begini Fakta Ilmiahnya
Salah satunya yakni saat masa nifas setelah proses melahirkan, yang bertujuan memberikan waktu pemulihan pada sang istri.
Namun bagaimana jika sang istri keguguran? Ternyata, sama halnya seperti ibu yang telah melahirkan, wanita yang mengalami keguguran juga akan melalui masa nifas.
Perbedaannya terletak pada durasinya, wanita yang mengalami keguguran masa nifasnya bisa lebih cepat dibandingkan dengan wanita yang telah melahirkan.
Lalu kapan bisa berhubungan intim lagi setelah mengalami keguguran?
Hubungan intim sebenarnya bisa dilakukan 2-4 minggu setelah keguguran, namun untuk lebih amannya dokter menyarankan agar melakukannya setelah 4-6 minggu.
Hal itu dikarenakan pada saat-saat tersebut masih sangat rentan terjadi infeksi pada rahim, dan itulah alasan ilmiahnya mengapa harus menunggu hingga darah nifas berhenti.
Namun dokter lebih mengharapkan hubungan intim terjadi 3 bulan setelah keguguran, agar memberikan waktu pada rahim untuk bisa kembali pada ukurannya semula.
Hubungan intim setelah keguguran juga akan menyakitkan karena keguguran tersebut menyebabkan kontraksi rahim sehingga menimbulkan rasa sakit seperti saat menstruasi.
Rasa sakit tersebut dapat memburuk jika ada infeksi dengan gejala seperti demam, menggigil, dan keputihan yang berbau busuk.
Oleh sebab itu, persetujuan kedua belah pihak untuk melakukan hubungan intim setelah keguguran sangat penting, karena sang suami juga harus memperhatikan psikologis dari sang istri.
Di bawah ini adalah beberapa faktor yang menentukan waktu tunggu berhubungan intim setelah mengalami keguguran:
1. Pendarahan Miss V yang Berkepanjangan
Pendarahan Miss V dapat terjadi setelah keguguran karena usaha tubuh yang sedang membersihkan rahim untuk mencegah infeksi.
Maka hal ini dapat memperpanjang waktu tunggu Anda untuk berhubungan intim setelah keguguran.
2. Perawatan Tambahan
Keguguran bisa terjadi dengan sederhana atau kompleks. Keguguran yang kompleks akan memerlukan sesi perawatan tambahan.
Sehingga hal ini juga akan memperpanjang penantian Anda untuk berhubungan intim setelah keguguran.
3. Pemulihan Psikologis
Pemulihan fisik mungkin bisa memakan waktu lebih singkat bila dibandingkan dengan tekanan psikologis yang dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari dan hasrat seksual.
Karena kesehatan emosional yang terpengaruh tersebut, hasrat sang istri mungkin akan lebih rendah setelah keguguran.
Keguguran juga memiliki efek signifikan pada kesehatan mental kedua pasangan, terutama wanita, yang bahkan bisa menyebabkan trauma.
Baca Juga: Doa Sebelum dan Sesudah Melakukan Hubungan Intim, Pasutri Yuk Amalkan!
Maka para suami harus setia menunggu hingga psikologi sang istri pulih kembali.
4. Keguguran Terlambat
Keguguran dini yang terjadi pada trimester pertama dapat sembuh dengan sendirinya dengan cepat.
Namun, keguguran yang terlambat (keguguran pada trimester kedua atau ketiga) yang terjadi lebih rumit dalam penanganannya dapat memperpanjang masa penyembuhan.
5. Kehamilan Ektopik
Keguguran kehamilan abnormal di luar rahim (kehamilan ektopik) dapat menunda proses penyembuhan dan memperpanjang waktu perawatan.
Anda harus berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk berhubungan intim setelah keguguran.
Di samping itu, kondisi mental sang istri jauh lebih penting dari segalanya, sehingga sudah menjadi tugas para suami untuk selalu mendukung dan mendampinginya.***