JURNAL SOREANG - Memiliki perut buncit tidak hanya disebabkan oleh penumpukan lemak pada perut, tetapi juga berbagai kondisi lain.
Salah satu faktor yang menjadi penyebab seseorang memiliki perut buncit adalah diastatis recti yang biasanya dialami oleh ibu setelah melahirkan.
Kondisi perut buncit setelah melahirkan bisa disebabkan karena ibu mengalami diastatis recti. Apa itu diastatis recti?
Baca Juga: Everton 0-0 Liverpool: Jurgen Klopp Ungkap 3 Alasan Mengapa The Reds Imbang Melawan The Toffees
Dokter Jeffry Kristiawan melalui unggahan di kanal YouTubenya memberikan penjelasan mengenai diastatis recti yang menyebabkan perut buncit sulit rata meski sudah melahirkan.
Dilansir dari kanal YouTube TANYAKAN DOKTER, berikut ini merupakan penjelasan mengenai diastatis recti.
Menurut penjelasan dr. Jeffry Kristiawan, diastatis recti adalah satu kondisi kelainan yang terjadi pada otot perut ibu mengalami pemisahan.
“Jadi otot perut secara anatomis itu sebenarnya terbagi ya antara sisi kanan dan juga sisi kiri,” kata dr. Jeffry Kristiawan dikutip JurnalSoreang.Pikiran-Rakyat.com dari kanal YouTubenya pada 4 September 2022.
Ketika memasuki masa kehamilan, ukuran rahim akan berubah dan meregang saat hamil menyesuaikan dengan ukuran janim.
“Karena peregangan dari rahim ini mendorong otot perut yang sebenarnya dia membungkus si rahim ini, jadi ikut melar,” kata dr. Jeffry Kristiawan.
Kondisi diastatis recti terjadi saat perut buncit pada ibu masih terus ada walaupun sudah melalui proses melahirkan.
“Tentunya jika ini sangat parah, sangat berat peregangannya, bisa berisiko terjadinya hernia, hernia perut,” ucapnya.
Baca Juga: RESMI, Konate dan Wander Luiz ke Bandung, Bobotoh Persib Menanti Taktik Luis Milla
Ketika diastatis recti terjadi terlalu parah pada seseorang, hal ini justru bisa menimbulkan permasalahan baru yakni hernia perut.
Ketika diastatis recti sudah menimbulkan hernia perut, hal tersebut bisa menyebabkan permasalahan pada kesehatan.
Lalu, apa yang menyebabkan seorang ibu setelah melahirkan mempunyai perut buncit atau mengalami kondisi diastatis recti?
Penyebab terjadinya diastatis recti dapat disebabkan oleh beberapa hal di antaranya karena berat badan bertambah ketika hamil.
Selain bertambahnya berat badan ketika hamil, diastatis recti juga disebabkan oleh bertambahnya ukuran rahim.
Risiko terjadinya diastatis recti dapat meningkat bagi ibu yang sudah menjalani kehamilan lebih dari satu kali.
Selain itu, ketika ibu mengandung janin kembar, hal tersebut juga bisa menyebabkan terjadinya diastatis recti.
Berat atau ukuran janin yang besar termasuk salah satu penyebab mengapa diastatis recti bisa terjadi pada seorang ibu usai melahirkan.
“Ukuran janin yang gede ini juga sering terjadi ya ketika anda mungkin punya penyakit diabetes waktu hamil atau mungkin makanan makanan yang manis-manis terlalu berlebihan, bayi juga bisa gede, rahim jadi teregang luar biasa,” jelas dr. Jeffry Kristiawan.
Diastatis recti bisa juga terjadi bukan karena disebabkan oleh faktor kehamilan, melainkan kondisi otot perut itu sendiri.
Ketika otot perut mengalami kelainan seperti otot yang kurang kuat, bisa meningkatkan risiko terjadinya diastatis recti.
Selanjutnya, apa yang harus dilakukan agar tidak terjadi diastatis recti yang disebabkan oleh kehamilan?
Baca Juga: 10 Fakta Nikmatnya Tinggal di Brunei, Harga BBM Lebih Murah dari Es Teh
Hal pertama yang dapat anda lakukan untuk mencegah terjadinya diastatis recti adalah menjaga berat badan.
Pastikan makanan yang dikonsumsi ibu hamil tetap mengandung nutrisi dan gizi, sehingga berat badan akan tetap terkontrol.
“Kemudian yang kedua adalah hindari hamil dengan jarak yang sangat pendek karena tentunya otot-otot ini perlu pemulihan ya,” jelas dr. Jeffry.
Jarak kehamilan yang terlalu dekat bisa menyebabkan terjadinya diastatis recti karena otot perut menjadi regang.
Baca Juga: Prediksi Premier League Manchester United vs Arsenal 4 September 2022, Starting Line Up, H2H, Skor
Dr Jeffry Kristiawan menegaskan bahwa hal ini merupakan suatu yang normal bagi ibu yang sudah melalui proses kehamilan.
Sehingga, anda tidak perlu khawatir dengan kondisi ini, namun tentu saja perlu diperhatikan supaya tidak menimbulkan permasalahan pada kesehatan.***