Jangan Ditutup Pakai Pewangi, Aroma pada Miss V Ternyata Punya Fungsi Baik Loh

30 Agustus 2022, 12:46 WIB
ilustrasi Jangan Ditutup Pakai Parfum, Aroma pada Miss V Ternyata Punya Fungsi Sendiri Loh./ Unsplash/ Sam Manns /

JURNAL SOREANG - Aroma pada Miss V atau area kewanitaan terkadang jadi polemik tersendiri bagi sebagian wanita.

Hal ini karena aroma yang dihasilkan atau keluar dari dari area kewanitaan, atau Miss V, bisa tercium hingga luar dan kerap memancing obrolan tersendiri.

Tak jarang karena hal itu sebagian wanita menjadi insecure terhadap aroma atau bau yang dikeluarkan Miss V sehingga ada yang mencoba menutupinya.

Baca Juga: 4 Alasan Mengapa Pasutri Wajib Membersihkan Mr P dan Miss V Usai Hubungan Intim, Apa Saja?

Alih-alih menjaga kebersihan secara seksama, sebagian ada yang memakai sejenis pewangi atau parfum Miss V, entah itu dioles atau lewat proses penguapan, yang diklaim sebagai cara instan untuk mengurangi atau menghilangan aroma dari area kewanitaan.

Dilansir dari kanal YouTube Clarin Hayes, dr Clarin menjelaskan 3 hal umum tentang bau normal vagina yang harus diketahui.

1. Miss V memang punya bau yang normal dan itu sehat
Dijelaskan secara alami pH vagina memang bersifat asam, dimana disana ada bakteri yang namanya Lactobacillus, bakteri baik atau flora normal yang hanya bisa bertahan hidup di lingkungan yang asam.

Baca Juga: Berapa Persen Kesehatan Optimal Bisa Dihasilkan dari Hubungan Intim yang Teratur? Data Medis Ungkap Jawabannya

Fungsi atau tujuan bakteri Lactobacillus yaitu untuk melawan bakteri yang menginfeksi baik itu bakteri jahat atau bakteri oportunistik.

Untuk memedakan, bakteri jahat adalah bakteri yang bisa menyebabkan infeksi kalau dia masuk. Sementara bakteri oportunistik adalah bakteri biasa saja ketika jumlahnya normal  atau terbatas, namun bisa menjadi infeksi ketika pH terganggu atau daya tahan tubuh menjadi lemah.

"Intinya, karena hal ini, vagina mempunyai bau normal yang cenderung sedikit asam," jelas dr Clarin.

Baca Juga: Ide Menu Makan Siang Hari Ini: Resep Mapo Tofu Mudah dan Praktis

2. Apa yang terjadi jika vagina normal diberi pewangi?
Mau dioles atau diuapkan, penggunaan 'parfum area kewanitaan' menurut dr Clarin tidak perlu dilakukan karena berisiko organ intim terkena paparan bahan kimia yang menjadi ingredient 'parfum' tersebut.

Karena pH bahan kimia pada pewangi area kewanitaan tidak sama dengan pH Miss V, maka berpotensi menggangu keseimbangan PH pada area tersebut.

Ketika hal tersebut terjadi, bakteri Lactobaciilus akan kalah dan risiko infeksi atau iritasi karena bahan kimia bakal meningkat.

Baca Juga: Apa yang Harus Dimakan untuk Lenyapkan Perut Buncit? Ini Jawaban Medis,Cukup Konsumsi 3 Jenis Makanan Berikut!

3. Bau vagina justru penting
Dalam pemamparannya dr Clarin menjelaskan bahwa bau pada Miss V justru penting karena aroma yang berubah bisa jadi salah satu indikasi terjadinya infeksi pada area tersebut.

Ia mencontohkan ketika seorang wanita mengalami keputihan. Saat mencium aroma yang tidak wajar dari bau normal, maka seseorang dapat mengetahui indikasi apa yang terjadi 'di bawah sana'.

Masing-masing bau yang dihasilkan oleh bakteri, jamur, parasit dalan lain sebagainya punya khas yang berbeda.

Baca Juga: Bukan Antony Maupun Arthur Melo, Ternyata Inilah Pemain Termahal di Dunia Terbaru Asal Brazil, Siapa?

Jika Miss V diberi parfum untuk menyamarkan bau, maka aroma yang tidak biasa tidak akan tercium sedari dini dan memungkinkan infeksi berkembang yang memungkinkan timbulnya infeksi ascendern yaitu infeksi yang menjalar ke atas hingga ke rahim dan tuba fallopi untuk jangka panjang.

Di akhir penjelasan dr Clarin menghimbau bagi para pasutri untuk berkomunikasi.

Para suami diimbau untuk tidak mempermasalahkan dan meminta, apalagi memaksa, istri menyingkirkan aroma normal pada Miss V hanya untuk kepuasan sepihak.

Baca Juga: 5 Dampak Buruk Sering Pakai Sex Toys Saat Hubungan Intim, Nomor Terakhir Efeknya Paling Bahaya

Hal ini karena kesehatan reproduksi istri dan kesehatan umum bisa terganggu akibat pemakaian pewangi yang alih-alih mendatangkan kebaikan, justru menimbulkan efek buruk untuk jangka panjang.***

Editor: Caca Kartiwa

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler