JURNAL SOREANG - Bermain petasan pada malam tahun baru sungguh tidak diharapkan Ibu Djamilah.
Orang tua berusia 78 tahun itu sangat terganggu oleh bunyi ledakan petasan di malam tahun baru.
Selama ini, katanya, setiap menjelang tahun baru di daerahnya banyak anak dan orang tua bermain petasan.
Setiap dengar bunyi ledakan petasan pada malam tahun baru itu ia terkejut, stres dan kumat penyakit asmanya.
Baca Juga: Bukan Indonesia! Beberapa Negara Ini Tak Suka Rayakan Tahun Baru, Ini Alasannya
"Untuk orang tua berpenyakit asma seperti saya, bunyi ledakan petasan itu bikin stres dan asma saya kumat," kata Ibu Djamilah, warga Sanggar Indah Banjaran, Kabupaten Bandung, kepada Jurnal Soreang, Jumat, 31 Desember 2021.
Bukan hanya yang berpenyakit asma, bunyi ledakan petasan pada malam tahun baru juga mengganggu orang yang berpenyakit jantung.
"Kalau sesuatu yang mengagetkan seperti dengar bunyi petasan, jantung mendadak berdebar kencang, sakit, ada sesak juga," kata Deni Kurnia, warga Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung.
Karena itu, mereka senang sekali jika para orang tua dapat melarang anak-anaknya bermain petasan.
Kata Ibu Djamilah yang pensiunan guru agama Islam, masih ada cara lain yang positif untuk menyambut tahun baru.
"Ini mah, jangankan melarang anak-anak, eh malah orang tuanya bermain petasan kayak anak-anak," ujarnya.
Bukan bermaksud mengharamkan petasan, katanya, tapi lihat situasi dan kondisi di sekitar.
Pantasnya bermain petasan itu di tempat yang jauh dari tempat hunian.
Baca Juga: Top Banget! Inilah Tips Bikin Resolusi Tahun Baru Anti Gagal ala Cowok Sejati
"Bermain petasan di dalam perumahan jelas tidak cocok," katanya.
Intinya, meledakkan petasan dalam rangka menyosong tahun baru di perumahan atau tempat hunian lainnya adalah kezaliman yang harus dihentikan.
Pihak-pihak yang berwenang jangan sampai tinggal diam ketika bunyi ledakan petasan sudah menjadi masalah krusial bagi mereka yang berpenyakit asma dan jantung.
"Orang yang mengidap tekanan darah tinggi juga terganggu dengan bunyi ledakan petasan," kata Ibu Djamilah menjelaskan tentang adiknya yang punya masalah tekanan darah tinggi. ***