Banyaknya Lulusan SMK yang Malah Menganggur, Pemerintah Dorong Pembukaan Studi D-2 Jalur Cepat

- 27 Mei 2022, 15:03 WIB
Seorang siswa saat belajar praktek di ruangan yang difasilitasi dengan peralatan dan prosesor canggih di ruang Pusat Keunggulan di kampus SMK Bakti Nusantara 666, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Selasa 25 Januari 2022. Banyaknya lulusan SMK yang masih nganggur sehingga pemerintah buat D2 jalur cepat
Seorang siswa saat belajar praktek di ruangan yang difasilitasi dengan peralatan dan prosesor canggih di ruang Pusat Keunggulan di kampus SMK Bakti Nusantara 666, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Selasa 25 Januari 2022. Banyaknya lulusan SMK yang masih nganggur sehingga pemerintah buat D2 jalur cepat /Sam / Jurnal Soreang.Pikiran-Rakyat.com/

JURNAL SOREANG- Salah satu penyumbang  pengangguran adalah lulusan SMK. Untuk itu, Kemendikbudristek melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi) mendorong pendirian program D-2  jalur cepat seperti dengan menerbitkan 27 Surat Keputusan (SK) Izin Pembukaan Program Studi Diploma Dua (D-2) Jalur Cepat atau D-2 _Fast Track_.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto mengatakan, program D-2 Jalur Cepat merupakan program terobosan Ditjen Diksi yang dirancang sebagai salah satu solusi untuk menjawab tantangan ketidaksesuaian antara lulusan yang dihasilkan oleh dunia pendidikan dengan kebutuhan dari dunia usaha dan industri.

“Program Studi D-2 Jalur Cepat ini merupakan pertama dalam sejarah pendidikan di Indonesia,” demikian ditegaskan oleh Wikan pada acara Peluncuran dan Penyerahan SK Prodi D-2 Jalur Cepat Tahun 2022 di Jakarta, pada Selasa 25 Mei 2022.

Baca Juga: Program Diploma Dua (D-2) Jalur Cepat Mulai Dibuka Tahun Depan

Ketidaksesuaian yang dimaksud, lanjut Wikan tidak semata-mata menyangkut jumlah atau aspek kuantitas dari lulusan, tapi juga kompetensi atau level keahlian.

Itu sebabnya, kata Wikan, dalam mengembangkan Program Studi D2 Jalur Cepat, sejak awal pendirian program Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Vokasi (PTPPV) berkolaborasi dengan SMK dan Industri hingga pelaksanaannya merujuk kepada konsep dan kebijakan Merdeka Belajar serta _Link and Match_ 8+i.

Dirjen Wikan menekankan pentingnya kolaborasi segitiga antara PTV, SMK, dan Industri. “Kolaborasi segitiga ini tujuannya tak lain untuk memastikan lulusan yang dihasilkan, memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja,” tuturnya.

Baca Juga: Kurangi Lulusan SMK yang Menganggur, Program SMK-D2 Jalur Cepat Disambut Baik

Wikan berharap para lulusan vokasi akan menjadi sosok yang kompeten, produktif dan kompetitif. Sehingga, akan benar-benar siap jika harus langsung bekerja, begitu lulus.

Bahkan, menurutnya tidak hanya sekedar cepat bekerja, tapi juga mendapatkan upah yang layak. “Peluncuran 27 Prodi D2 Jalur Cepat, pada hari ini, sesungguhnya menjadi kabar baik bagi pelajar lulusan SMK,” tutur Wikan.

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x