Network
JURNAL SOREANG - Setelah penangkapan dua affiliator ternama yaitu Indra Kenz dan Doni Salmanan, kini muncul pertanyaan lainnya.
Salah satu pertanyaan yang muncul adalah, kenapa sosok mantan afiliator binary option Ichal Muhammad tidak ditangkap polisi.
Padahal logikanya Ichal pernah bermain di platform binary option tersebut, yang kini statusnya adalah judi online.
Baca Juga: Bukan Robot Trading, Ini MLM Money Game, Begini Penjelasannya
Sebagaimana diketahui, Ichal Muhammad adalah eks affiliator yang membongkar gelapnya praktik binary option.
Seperti Indra Kenz dan Doni Salmanan, Ichal juga membuka kelas VIP dan punya member untuk diajari trading di aplikasi binary option.
Sadar kalau apa yang dilakukannya salah besar, Ichal pun memutuskan untuk berhenti menjadi affiliator.
Baca Juga: MasterChef Indonesia: Hadiah Bagi Black Team, Chef Juna: Platenya Tidak Cocok
Ia lantas mengungkap sisi gelap binary option, termasuk jumlah komisi yang didapatkan oleh afiliator dalam sebuah podcast di Youtube.
Podcast tersebut kemudian menjadi viral dan menjadi awal mula hebohnya pemberitaan binary option di tanah air.
Melalui akun Instagram pribadinya, Ichal pun menjawab beberapa pertanyaan soal mengapa dirinya tidak ditangkap Bareskrim.
"Kenapa mantan affiliator gak di panggil bareskrim? Kenapa gak di tangkep?," tulis Ichal.
"Mbak mas, terima kasih sudah memperlihatkan ketidak sukaannya," tuturnya.
Baca Juga: Dasar Awam! Ternyata Bukan Robot Trading, Ini Awal Bencana Investasi
Disebutkan oleh Ichal, dirinya sudah sering keluar masuk Bareskrim untuk memberi penjelasan kepada polisi soal binary option.
"Saya sudah bolak balik ada kalo 8x setelah podcast viral itu," katanya.
Ichal Muhammad pun mengungkap peran dirinya dalam membongkar binary option.
"Saya berdiri sebagai justice colaborasi disini, Yuk belajar lagi yuk hukum di negara ini," ujar Ichal.
Justice Collaborator
Sebagai informasi, Justice Collaborator (JC) adalah sebutan bagi pelaku kejahatan yang bekerjasama dalam memberikan keterangan dan bantuan bagi penegak hukum.
Biasanya JC ini memiliki tujuan untuk membongkar sebuah kejahatan atau kasus yang dinilai pelik dan besar.
Menurut Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) Nomor 04 Tahun 2011, ada beberapa pedoman sebagai syarat menjadi Justice collaborator.
Beberapa pedoman tersebut, pertama adalah yang bersangkutan merupakan salah satu pelaku tindak pidana tertentu sebagaimana dimaksud dalam SEMA ini.
Lalu mereka yang berperan sebagai JC mengakui kejahatan yang dilakukannya dan bukan pelaku utama dalam kejahatan tersebut;
Serta memberikan keterangan sebagai saksi di dalam proses peradilan.***
