Gejolak Harga Kebutuhan Pokok Sudah Meresahkan, Pemerintah Didesak Segera Atasi

- 7 Maret 2022, 06:00 WIB
Pasokan daging sapi yang sebagian besar impor hingga harga tak terkendali.. (Foto: Dok Net)
Pasokan daging sapi yang sebagian besar impor hingga harga tak terkendali.. (Foto: Dok Net) /

JURNAL SOREANG- Wakil rakyat asal NTB, Johan Rosihan menegaskan agar pemerintah segera mengambil kebijakan untuk mengatasi  lonjakan harga kebutuhan pokok termasuk  daging sapi di tanah air.

Menurutnya pemerintah mesti mendengar aspirasi dari masyarakat termasuk para peternak dan pedagang agar kebijakan intervensi dapat tepat dan jitu untuk mengendalikan harga.

"Mogoknya para pedagang dari mulai tahu dan tempe lalu pedagang daging sapi akibat harga daging sapi yang melonjak hingga mencapai Rp 15.000 per kilogram harus segera disikapi," kata Johan.

Baca Juga: Wow! Tradisi Unik Suku Sumbawa, Ada Barapan Kebo Seperti Karapan Sapi di Madura

Sebab daging sapi ini merupakan komoditas pangan strategis yang permintaannya terus meningkat setiap tahun.

"Untuk mengatasi gejolak harga kebutuhan pokok termasuk daging sapi, kami  mendesak pemerintah untuk menghentikan ketergantungan impor dan melakukan pengembangan sapi lokal terutama di wilayah timur Indonesia. Banyak daerah seperti di Sumbawa, Bima dan lain-lain yang sangat cocok untuk pengembangan sapi secara ekstensif karena tersedia lahan yang luas dan cocok untuk memelihara sapi,” tegas Johan agar pemerintah tidak hanya berorientasi impor.

Johan menandaskan bahwa penyebab dari terus bergejolaknya harga daging setiap tahun karena rendahnya pertumbuhan sapi lokal  dibandingkan dengan pertumbuhan konsumsi daging sapi secara nasional.

Baca Juga: Cara Menyimpan Daging agar Tak Terbuang Sia-sia

"Selain itu, meningkatnya harga daging disebabkan karena ketergantungan terhadap impor bakalan sebagai sumber utama pasokan daging segar," paparnya.

Wakil rakyat dari Pulau Sumbawa, NTB,  ini meminta pemerintah segera mengatasi masalah ini terutama untuk memenuhi permintaan pasar dengan harga yang stabil.

"Harus ada kebijakan penetapan hambatan perdagangan untuk mengurangi dampak negatif dari kebijakan impor daging yang malah terus meningkat” usul Johan.

Pemicu melonjaknya harga daging sapi adalah meningkatnya harga sapi bakalan  yang diimpor dari Australia.

Baca Juga: impor Daging Tembus Rp1 Triliun Lebih, FPKS DPR: Upaya Puluhan Tahun Belum Ada Solusi Kurangi Impor

Oleh karena itu lanjut Johan, harus ada keberanian berupa kebijakan untuk menurunkan volume impor sapi bakalan dan daging sapi melalui peningkatan produksi daging sapi lokal tanpa menguras populasi sapi potong lokal yang dapat menganggu keberlanjutan usaha ternak sapi potong.

Legislator Senayan ini mengusulkan agar pemerintah berani membuat terobosan untuk memajukan peternakan sapi di tanah air melalui peningkatan teknologi dalam negeri serta memberikan penurunan suku bunga kredit bagi semua peternak rakyat di bidang usaha peternakan.

"Dukungan kebijakan dari pemerintah sangat ditunggu oleh para peternak dan pelaku usaha peternakan untuk peningkatan daya saing peternakan nasional menuju kemandirian pangan nasional," katanya.***

 

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah