Untuk itu Program studi Adminstrasi Bisnis FISIP Unpas berupaya membantu pengembangan usaha Nay Cakue Odading melalui Pengabdian kepada Masyarakat dengan Tema ”Pengembangan Usaha Kecil Nay Cakue Odading di Desa Cibiru Wetan Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung”.
Menurut Maun Jamaludin, banyaknya unit usaha dan masyarakat, khususnya kaum wanita yang terlibat dalam kegiatan UMKM, pengelolaan Nay Cakue Odading, merupakan faktor kekuatan juga kelemahan dari UMKM itu sendiri.
"Akibatnya UMKM Nay Cakue Odading kurang berkembang dan berperan seperti yang diharapkan. UMKM Nay Cakue Odading tidak banyak berubah dan kontribusinya termasuk pendapatan daerah," katanya.
Salah satu faktor yang menyebabkan UMKM Nay Cakue Odading tidak berkembang adalah pemasarannya masih bersifat lokal walaupun sudah dikelola selama hampir 2 tahun.
"Pemasaran Nay Cakue Odading kurang meluas karena pelaku usaha Nay Cakue Odading belum melakukan pemasaran online baik melalui website maupun media sosial lainnya," ujarnya.
Baca Juga: Industri Keripik Kentang Masih Tradisional, Prodi Administrasi Bisnis FISIP Unpas Ikut Benahi
Bisa saja pelaku UMKM sudah memasarkan produknya secara online melalui media sosial, situs marketplace, dan lain sebaginya.
"Akan tetapi, dalam praktiknya masih kurang maksimal sehingga, hasil yang diperoleh pun kurang maksimal. Kurangnya pengetahuan sampai dengan adaptasi terhadap internet dan perkembangan teknologi yang dialami pelaku UMKM ini menjadi tantangan dan masalah yang harus dihadapi," katanya.
Tim pengabdian kepada Masyarakat Prodi Adminstrasi Bisnis Fisip Unpas Bandung, memberikan solusi tentang permasalahan yang hadapi UMKM Nay Cakue Odading tersbut dengan strategi pemasaran produk yang efektif dan ampuh.