Wakil Rakyat Minta BRI Tetap Pro UMKM Meski Lakukan Restrukturisasi Kredit Hingga Kinerjanya Turun

- 11 Juni 2021, 11:06 WIB
Anggota Komisi VI DPR, Nevi Zuairina, saat kunjungan kerja ke BRI untuk mengetahui kondisi perbankan nasional yang juga kena dampak pandemi
Anggota Komisi VI DPR, Nevi Zuairina, saat kunjungan kerja ke BRI untuk mengetahui kondisi perbankan nasional yang juga kena dampak pandemi /FPKS/

JURNAL SOREANG- Komisi VI DPR melakukan  kunjungan spesifik yang juga diikuti oleh Hj. Nevi Zuairina di Bandung, Jawa Barat. Kunjungan ini bertemu mitra Komisi VI DPR di bawah Kementerian BUMN yakni BRI dan BRI Agro, Kamis 10 Juni 2021.

Nevi mengatakan, BRI ini sangat spesial di perbankan Indonesia karena selain paling menjangkau seluruh rakyat Indonesia di berbagai wilayah hingga pelosok.

"BRI juga memiliki nasabah yang pro kerakyatan berupa para pelaku UMKM yang juga ada di setiap daerah. Saya apresiasi BRI menjalankan restrukturisasi sesuai dengan regulasi perpanjangan masa program restrukturisasi hingga tahun depan," ujarnya.

Baca Juga: Ibu UMKM: Prihatin, dari 57 Juta Pengusaha Ultra Mijro Baru 20 Persen Tersentuh Bank, UMKM Terjerat Rentenir

Meski langkah ini dengan risiko atas kredit yang disalurkan akibat pandemi Covid-19 terutama  tekanan rasio loan at risk (LAR) yang juga meningkat.

"Saya berharap tekanan LAR dapat diatasi sehingga Bank ini tetap terbaik di Indonesia yang terkenal sangat pro rakyat melayani masyarakat Indonesia hingga pelosok,"  tutur politisi FPKS ini.

Nevi mengatakan, berdasar informasi yang ia kumpulkan, PT BRI (Persero) Tbk mencatat penurunan jumlah restrukturisasi kredit dari debiturnya. Nilai restrukturisasi kredit yang disalurkan BRI konsisten menurun sejak September 2020.

Baca Juga: Transaksi Non Tunai Bisa Jadi Kendala UMKM, Anggota DPR Minta Hal Ini ke Bank-Bank Pemerintah

"Hal ini tampak pada September 2020, ada Rp193,7 triliun kredit yang direstrukturisasi BRI, kemudian hingga akhir 2020, jumlah kredit yang direstrukturisasi BRI turun Rp7 triliun, menjadi Rp186,6 triliun yang berasal dari 2,83 juta debitur," katanya.

Legislator asal Sumatera Barat II ini melanjutkan, sebanyak 87 persen restrukturisasi kredit diberikan BRI terhadap debitur di segmen mikro dan kecil. "Ada 44 persen pelaku usaha mikro yang mendapat keringanan pembayaran pinjaman, dan 43 persen pelaku usaha kecil meraih hal serupa," katanya.

Dia berharap setelah restrukturisasi yang dilakukan BRI ini, para pelaku UMKM tetap diberikan prioritas sehingga Nasabah BRI disegmen ini tetap dominan.

Baca Juga: Libatkan Orang Dalam, Dugaan korupsi di Bank Jabar Banten Diungkap, Tersangka Lakukan Modus Dokumen Fiktif

Berkaitan dengan BRI Agroniaga yang akan menjadi Bank Digital bagi Bank Himbara, Nevi sangat berharap jangkauan kerja sama dengan fintech dan pekerja sektor UMKM semakin meluas.

"BRI Agro perlu mendidik para pelaku UMKM agar pengelolaan bisnisbagi UMKM memiliki fitur lengkap yang bukan hanya aplikasi kasir, tetapi ada juga pengelolaan inventori, pelanggan, akutansi,analisa bisnis,dan pesanan online sehingga para pelaku usaha UMKM langsung bersiap diri menghadapi era serba digital pasca pandemi," katanya.***

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x