Bantuan Industri Kecil Harus Disertai dengan Pelatihan, DPR Minta Program Ini Digelar Lebih Masif

- 5 Maret 2021, 08:01 WIB
Anggota DPR, Nevi Zuairina (duduk dua dari kiri) saat pelatihan industri kecil dan menengah (IKM) Sumatera Barat.*
Anggota DPR, Nevi Zuairina (duduk dua dari kiri) saat pelatihan industri kecil dan menengah (IKM) Sumatera Barat.* /FPKS/

JURNAL SOREANG- Anggota DPR RI, Daerah Permilihan Sumatera Barat II, Hj. Nevi Zuairina, dimasa reses persidangan yang berlangsung di bulan Februari hingga Maret 2021, turut mendampingi program pemerintah untuk melatih 45 pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) di daerah Payakumbuh.

Program ini sangat bagus, cuma pemerintah memiliki keterbatasan anggaran sehingga belum terlalu masif.

"Program ini adalah ajuan masyarakat di Sumatera Barat yang kemudian kami ajukan kepada Kementerian Perindustrian. Alhamdulillah sebanyak 45 calon dan pelaku IKM di Payakumbuh dapat mengikuti bimbingan teknis (bimtek) yang dilaksanakan oleh Kementerian Perindustrian," tutur Nevi dalam pernyataannya, Kamis, 4 Maret 2021.

Baca Juga: BLT UMKM Bulan Maret 2021 Segera Cair, Kuota Mencapai 12 Juta, Berikut Cara Dapatnya

Pembukaan bimtek aspirasi masyarakat dan Anggota DPR RI Komisi VI Nevi Zuairina dari Fraksi PKS itu turut dihadiri oleh Plt. Direktur Industri Kecil dan Menengah Logam Mesin, Elektronika, dan Alat Angkut Kemenperin  E. Ratna Utarianingrum secara daring, Ketua TP-PKK Kota Payakumbuh Henny Riza Falepi dan Kadisnakerin Wal Asri di Hotel Kolivera Sicincin, Payakumbuh Timur.

Nevi mengatakan, ada tiga jenis bimtek yang dilaksanakan dengan masing-masing 15 orang peserta seperti bimtek IKM Service HP, IKM Kerajinan, dan IKM Makanan Ringan.

"Mereka akan diberi penguatan di berbagai tempat di Payakumbuh sesuai keahliannya dan mengikuti pelatihan selama 3 hari," ujarnya.

Baca Juga: Teten Masduki: Melelui PP Nomor 7 Tahun 2021, Koperasi dan UMKM Diberi Kemudahan dan Perlindungan

 Program ini sangat terbatas, tidak dapat dilakukan secara masif untuk seluruh daerah di Sumatera Barat. "Padahal kegiatan ini ketika dilakukan di tiap kabupaten atau kota di seluruh, maka kesempatan masyarakat untuk mengembangkan usahanya akan merata di setiap daerah," ujarnya.

Dia menambahkan, program ini bagus karena bukan sekedar bantuan yang langsung habis. "Tapi bantuan yang akan memberi dampak jangka panjang ibarat pemeberian kail untuk memancing ikan, bukan pemberian ikan untuk dimakan", jelas Nevi.

Nevi menyatakan sudah memposisikan diri sebagai Ibu UMKM Sumatera Barat. Karena Indonesia harus mengakui, kalau ketahanan ekonomi di tengah pandemi memang karena adanya UMKM.

Baca Juga: Saatnya UMKM Go Global dengan Pemasaran Digital, Dosen FEB Utama Ikut Terjun Latih UMKM di Soreang

"Sakan terus berusaha membina IKM di Sumatera Barat, mendampingi tugas pemerintah daerah kota/kabupaten yang membina pelaku IKM," katanya.***

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x