Mantul, Meski Pandemi Indonesia Bisa Cetak Rekor di Bidang Ekonomi Ini

- 7 Februari 2021, 05:31 WIB
Ilustrasi investasi yang tahun 2020 naik dibandingkan tahun 2019 meski Indonesia dilanda pandemi.*
Ilustrasi investasi yang tahun 2020 naik dibandingkan tahun 2019 meski Indonesia dilanda pandemi.* /Pixabay/geralt

JURNAL SOREANG- Meski pandemi Covid-19 menerjang dunia termasuk Indonesia selama setahun terakhir ini, namun nyatanya Indonesia bisa mencetak rekor membanggakan.

Di bidang ekonomi khususnya investasi, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) merealisasikan investasi melebihi target pada 2020 sebesar Rp826,3 triliun.

"Realisasi investasi ini jauh lebih besar dari realisasi 2019 yang waktu itu belum ada pandemi," kata anggota Komisi VI DPR, Nevi Zuairina, dalam pernyataannya, Minggu, 7 Februari 2021.

Baca Juga: Iklim Investasi Kabupaten Bandung Naik, Pemerintah Bidik Peningkatan Layanan Sanitasi dan Air Bersih

Lebih jauh politisi FPKS ini menyatakan, investasi sepanjang tahun 2020 ditopang oleh penanaman modal dalam negeri sebesar 50,1 persen atau naik 7 persen secara year on year (yoy).

"Hal ini menjadi sejarah baru karena dalam lima tahun terakhir investasi selalu ditopang oleh modal asing atau foreign direct investment (FDI). Saya menduga asing lebih enggan berinvestasi karena pandemi dan lebih menahan sumberdayanya menunggu pandemi usai," ujarnya.

Dari hal ini bisa dilihat potensi sumberdaya dalam negeri mampu mengalahkan asing dalam persoalan investasi. "Ini berarti, selama ini potensi dalam negeri belum tergali optimal dan masih akan ada potensi-potensi lain yang sesungguhnya dalam negeri mampu untuk lebih berdaya dibandingkan sumber daya asing," urai Nevi.

Baca Juga: Investasi Jawa Barat Tertinggi Di Indonesia

Legislator asal Sumatera Barat II ini memberi apresiasi kepada prestasi BKPM dengan investasi yang lebih besar dari tahun sebelumnya.

"Namun saya menyarankan agar UMKM dapat diberikan porsi yang lebih dari sebelumnya. Pelaksanaan investasi harus sejalan dengan upaya pengembangan UMKM, mengingat UMKM merupakan kekuatan ekonomi rakyat dan menjadi kontributor sebesar 61,1 persen bagi PDB nasional di tahun 2018," katanya.

Dia juga meminta kepada BKPM agar investasi di daerah mengarah pada padat karya. Arah dari investasi ini jangan yang menguras sumber daya alam Indonesia.

Baca Juga: Ada-ada Saja, Youtuber Iklankan Gratis Kacamata Malah Berujung Diprotes Perusahaan

"Investasi juga harus dapat dilakukan secara merata se Indonesia. Ada proprsi yang seimbang antara Pulau Jawa dan Luar Pulau Jawa," katanya.

BKPM juga bisaenih mendorong ekonomi daerah yang akan memberi percepatan geliat perekonomian di daerah.

"Di antaranya adalah adanya Dana Alokasi Khusus untuk peningkatan kapasitas dan sosialisasi terkait perizinan dan OSS, penambahan anggaran pengawasan pelaksanaan penanaman modal di provinsi dalam rangka peningkatan realisasi investasi, dan membantu daerah menyiapkan studi kelayakan terkait dengan sektor unggulan potensi investasi di daerah," katanya.

Baca Juga: Angkat Topi buat Perusahaan Negara Ini, Kerja Keras dan Sumbang Korban Gempa

BKPM juga dapat membantu daerah untuk menyiapkan strategi promosi dalam rangka peningkatan minat investasi dan membentuk kawasan pertumbuhan ekonomi seperti Kawasan ekonomi khusus dan kawasan industri yang baru di luar Pulau Jawa.

"Hal ini untuk pemerataan investasi yang akan semakin menambah potensi pertumbuhan iklim bisnis di daerah," tambah Nevi.***

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah