Polisi Tindak Tegas Importir Bila Ketahuan Menimbun dan Memainkan Harga Kedelai

- 6 Januari 2021, 17:06 WIB
Kapolri Jenderal Pol Idham Azis
Kapolri Jenderal Pol Idham Azis /RRI/

JURNAL SOREANG - Untuk mengantisipasi kelangkaan kedelai, Satgas pangan Polisi Republik Indonesia (Polri) melakukan monitoring ke beberapa gidang importir kedelai.

Kalau ditemukan ada importir yang menimbun dan memainkan harga kedelai, Polri menyata dengan tegas untuk menindak dan memproses secara hukum.

Hal tersebut sikatakan, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono, menurutnya, untuk menanggilangi kelangkaan kedalai dan mengantisipasi penimbunan. pihaknya akan terus melakukan monitoring ke beberapa lokasi gudang importir.

Baca Juga: Jelang Pembebasan Abu Bakar Baasyir, Ini Persiapan Polisi untuk Pengamanan 

"Polri merespons kelangkaan kedelai di pasar, apabila ditemukan ada dugaan pidana maka Satgas Pangan akan melakukan penegakan hukum," kata Argo Yuwono dilansir ANTARA, Rabu 6 Januari 2021.

Menirut Argo, Satgas Pangan Bareskrim Polri sudah mengecek ke gudang-gudang importir kedelai pada Selasa (5/1), di antaranya gudang yang berada di Bekasi yakni PT Segitiga Agro Mandiri. Perusahaan itu bergerak di bidang impor kedelai eks Amerika dengan kapasitas antara 6.000 ton hingga 7.000 ton per bulan.

"Bahwa kedelai impor tersebut selain diperuntukkan guna pemenuhan industri tahu dan tempe untuk kualitas II juga dipergunakan untuk proses pakan ternak dan proses pembuatan minyak kedelai serta produk turunan lainnya," jelasnya.

Baca Juga: Ini Daftar Kelompok Masyarakat yang Akan Mendapatkan Vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Bandung

Distribusi ke UMKM industri tahu dan tempe di wilayah Jabodetabek dan Bandung, Jawa Barat, dengan pendistribusian antara 250-300 ton per hari dan stok tersisa saat ini sebanyak 2.500 ton.

Halaman:

Editor: Handri

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x