JURNAL SOREANG - Kasus binary option saat ini sudah terungkap dan ditangani pihak kepolisian dengan sangat sigap.
Walaupun baru ada 2 afiliator binary option yang tertangkap namun diungkap penyidik bahwa akan ada nama baru cepat atau lambat.
Peran influencer juga sangat penting bagi kasus ini, beberapa influencer yang vokal dan terkesan memerangi kasus binary option ini seperti Deddy Corbuzier, Bobon Santoso hingga Dokter Tirta.
Hal ini terungkap dari pengakuan Ichal Muhammad yang membongkar semua kenyataan dibalik kasus binary option.
Selain mereka sebagai publik figur ada juga akun-akun korban yang kini berubah menjadi pemberantas afiliator binary option.
Seperti Bang Rob, Maru Nazara, Monica Christy hingga Fredella Lim yang senantiasa lantang menyuarakan pengawalan kasus ini.
Untuk nama terakhir yaitu Fredella Lim mengaku bahwa dirinya mendapatkan ancaman dalam bentuk lain dari media sosialnya.
Dirinya sering mendapatkan pesan ancaman, hingga intimidasi bahkan teror dari akun-akun yang tak dikenal.
Salah satu akun yang disinyalir akun bodong mengirim pesan pada Fredella dengan mengatakan meminta data diri darinya.
Dirinya mengunggah isi chat akun tersebut dengannya di media sosialnya dan menandai beberapa influencer lainnya.
"Kak bagi fotonya bole," tulisnya.
"Spill donk,".
"Biar jadi pahlawan binary," ungkapnya.
"Karena kakak kan sudah bersuara,".
Dirinya pun membalas dengan santai
"Makasih, udah mau di include,"tambahnya.
"6 orang itu sudah mewakili," jelasnya
"Good job," ungkap Fredella.
"Ikut lah biar dapat penghargaan entar," pungkas akun tak dikenal tersebut.
Fredella pun memang tak mengungkapkan jati dirinya di akun instagramnya, namun semua unggahannya adalah media sosialnya vokal membahas tentang afiliator dan binary option.
Dirinya pun sudah mengatakan bahwa hal tersebut bukan pertama kali, banyak modus yang mereka lancarkan dari mulai ancaman langsung maupun yang tidak seperti yang saat ini.
"Saya diincar karena kasus Binary/penipuan/investasi bodong ini. Dari yang ancaman langsung atapun Banyak yang berpura pura minta foto, alamat, domisili atapun hal sensitif lain," ungkapnya.
Banyak yang memancingnya untuk mengungkap data dirinya, banyak juga yang berpura-pura ingin bertemu dengan alasan yang berbeda-beda.
Namun setelah dapat penolakan akun-akun tersebut menghapus akunnya sendiri dan diperkirakan melancarkan aksinya dengan akun lain.
"Dengan alasan, "mau ketemu", minta terimakasih, mau kirim hadiah etc. Tapi, setelah itu hapus account. Untuk teman teman. Jangan pernah kasih informasi sensitif kalian," pungkasnya.
Dalam kata-kata yang terakhir ditulis, dirinya memberikan pesan bahwa jangan sampai pernah memberikan informasi pribadi pada orang lain.
Terlebih informasi yang sensitif, karena bisa disalah gunakan dan bisa dibuat akses orang tersebut mengancam atau melakukan perbuatan jahat lainnya.
Memang orang yang vokal terhadap suatu praktek kejahatan tidak akan bisa tenang karena akan ada banyak ancaman dari berbagai pihak.
Oleh karena itu harus dipersiapkan mentalitas dan konsistensi atas suatu perbuatan yang dilakukan.
Jangan takut membela yang benar karena kebenaran sejatinya memang sulit ditegakkan karena akan banyak halangan dan rintangan kedepannya.***